Cerita Rano Karno Diminta Megawati Dampingi Pramono Maju Pilgub Jakarta


Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno menceritakan ketika dirinya dirinya diminta Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Pramono Anung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Ia mengatakan Megawati memerintahkan dirinya untuk maju di Pilgub Jakarta lantaran statusnya yang bukan lagi menjadi ibu kota.

“Ada percakapan yang Ibu sampaikan kepada saya membuat saya termenung. Beliau (Megawati) mengatakan ‘sebentar lagi DKI akan ditinggalkan’. Kaget saya ‘Apa maksudnya Bu’”. ‘DKI tidak akan jadi Ibu Kota. Dia akan kembali menjadi Daerah Khusus Jakarta’,” kata Rano Karno di Kantor KPUD Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).

Atas pernyataan Megawati tersebut, Rano Karno mengaku terkejut. Ia pun bertanya kepada Megawati apa yang bisa dilakukannya menghadapi stiuasi tersebut.

“‘Setelah itu apa yang harus dilakukan?’. ‘Saya perintahkan kamu (Rano Karno) dan ini hak prerogatif ketua umum, tidak ada diskusi, dampingi pak gubernur Pramono Anung’,” ucap Rano Karno.

Melalui perintah ini, pemeran Si Doel Anak Sekolahan itu pun mantap membantu Pramono Anung untuk meraih posisi Jakarta 1. Meski baru diperintahkan semalam, namun ia bertekad dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Jakarta.

“Hari ini, tadi malam sudah diputuskan calon gubernur adalah Pramono Anung dan wakil gubernur adalah Rano Karno,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, keduanya diantarkan sejumlah tokoh di antaranya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Prasetio Edi, Eriko Sotarduga serta kader PDIP lainnya.

“Semua mengantar kita. Artinya apa? Kita sepakat untuk membangun Jakarta bersama-sama,” tandasnya.

Sebelumnya, Pramono Anung dan Rano Karno tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta pukul 10.58 WIB dengan mengenakan pakaian adat khas betawi. Kedatangan mereka juga diiringi dengan kirab budaya khas Betawi.

Tampak juga Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mendampingi Pramono-Rano Karno pendaftar ke KPUD siang ini. Ketua DPD PDIP Jakarta, Ady Wijaya atau Aming, juga turut mengantarkan keduanya.