China Bantu Danai Program Makan Bergizi Gratis, Hati-hati Udang di Balik Batu


Presiden Prabowo Subianto diminta waspadai kebaikan hati pemerintah China yang mau turut membantu membiayai program makan bergizi gratis (MBG).

Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Senior Fellow sekaligus mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Soemadi D.M. Brotodiningrat mewanti-wanti tidak ada bantuan cuma-cuma, apalagi China paham betul Indonesia sedang membutuhkan investor untuk dapat membiayai program prioritas Prabowo.

“Tapi jangan lupa dalam diplomasi itu ada hal-hal yang bisa diambil untuk sebagai pemanis. Karena disini (China mengetahui) orang-orangnya (Indonesia) sedang memikirkan itu (makanan gratis). Sampai saat nanti saya masih mengganggap satu rencana untuk membantu langsung pemberian makan gratis pada anak-anak, masih merupakan suatu pemanis dalam diplomasi,” ujar Madi saat Konferensi Pers di Kantor FPCI, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Soemadi mengungkapkan, dalam kerja sama diplomasi yang terjadi antara China dengan Indonesia justru yang menonjol yaitu investasi besar-besar. Ia menduga dari proyek-proyek lain tersebut China akan mengeruk keuntungan.

“Yang menonjol adalah investasi besar. Karena bayangannya, anggaran belanja negara kita lebih banyak terserat. Dalam orientasi untuk mencapai growth orientasi minimal 8 persen dalam setahun perlu investasi dari luar. Salah satu yang bisa diharapkan itu adalah melalui investasi,” ucap dia.

Sebelumnya, pemerintah  China telah sepakat untuk mendanai program makan bergizi gratis di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kesepakatan ini merupakan bagian dari tujuh kesepakatan bilateral dan investasi bisnis senilai 10,07 triliun dollar AS, yang setara dengan Rp157,64 triliun.

“Ya, mereka (pemerintah Tiongkok) akan men-support karena mereka juga sudah melaksanakan makan bergizi di sini,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo Subianto pada hari Senin (11/11/2024).

Kesepakatan pendanaan untuk program “Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia” dibacakan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok.

Selain itu, tujuh kesepakatan bisnis juga ditandatangani oleh sejumlah pihak di salah satu ruangan di Great Hall of the People, Beijing, pada Sabtu (9/11/2024). Penandatanganan kerja sama ini juga disaksikan oleh Prabowo dan Xi Jinping.

Para pengusaha yang terlibat sepakat untuk menjalin perjanjian kerja sama yang sejalan dengan program prioritas pemerintah, yang mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta pemajuan sains dan teknologi.