Market

Kereta Cepat Beroperasi, KA Parahyangan dan Tol Cipularang Jadi Tumbal

Proyek kereta cepat buatan China rute Jakarta-Bandung atau KCJB, kembali dikritik. Bukan saja pembangunannya nan boros. Saat beroperasi, berpotensi buntung triliunan. Kecuali tutup KA Parahyangan dan Tol Cipularang.

Mantan Menko Kemaritiman di periode pertama Presiden Jokowi, Rizal Ramli mencuitkan kritik pedas lewat akun twitter pribadi @RamliRizal, dikutip selasa (8/11/2022). Saat masih proses pembangunan, proyek kereta cepat China ini, menurut Rizal Ramli, membukukan rugi hingga Rp21 triliun.

Selanjutnya, tatkala sepur kilat buatan China bernilai Rp114,2 triliun ini, rampung, masih ada masalah. Jumlah penumpangnya harus banyak, agar bisa untung. Ya, minimal biaya operasional masuk.

Untuk itu, menurut Bang RR, sapaan akrabnya, perlu ada tumbal. Yakni, menutup operasional KA Parahyangan serta menutup Tol Cipularang. “Setelah operasi, bakal merugi Rp 40 T (triliun). Bagaimana supaya bisa untung. Satu, matikan KA Parahyangan dan dua, tutup Tol Cipularang,” tulis Rizal Ramli yang juga mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur itu.

Dalam cuitannya itu, dia juga memberikan peranyaan menohok. Bahwa proyek kereta cepat China yang banyak masalah, jangan sampai terulang di masa depan. “Apakah perlu pembangunan proyek-proyek model begini diadili agar supaya tidak terulang di masa mendatang?” pungkas Rizal.

Kalau tak ada aral, kereta cepat China ini akan diuji-coba dinamis pada 16 November 2022. Rencana Presiden Jokowi bersama Presiden China Xi Jinping bakal menjajal empuknya kursi kereta cepat China itu, kemungkinan batal.

Karena, kedua kepala negara itu, masih mengikuti perhelatan KTT G20 di Bali. Kemungkinan, uji coba itu akan disaksikan Jokowi dan Jingping melalui telekonferensi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button