Coca-Cola Tarik Sejumlah Produknya di Inggris, Belanda dan Belgia Terkait Kadar Klorat


Sejumlah produk Coca-Cola ditarik di Inggris dan beberapa negara Eropa karena terdeteksi adanya peningkatan kadar zat kimia yang disebut klorat dalam beberapa batch. Namun Coca-Cola Europacific Partners, mitra perusahaan tersebut, mengatakan risiko penyakit akibat peningkatan zat ini sangat rendah.

Klorat bisa ditemukan pada makanan dan minuman akibat penggunaan disinfektan klorin dalam pengolahan air dan makanan. Kaleng Coca-Cola Original Taste, Coca-Cola Zero Sugar, Diet Coke, dan Sprite Zero yang dipasok ke kafe dan restoran, serta 6x250ml multipack Appletiser yang dikirim ke supermarket Inggris, sedang ditarik.

Hal ini menyusul penarikan kembali produk Coca-Cola dalam jumlah besar di seluruh Eropa yang diumumkan pada Senin (3/2/2025). Sejumlah kecil minuman juga dikirim ke negara lain, menurut Coca Cola Europacific Partners, yang menangani pengemasan botol dan distribusi di Eropa, Australia, dan beberapa bagian Asia.

Kaleng yang terkena dampak memiliki kode produksi dari 328 GE hingga 338 GE. Sementara itu, perusahaan mengonfirmasi bahwa sebagian besar produk Coca-Cola, termasuk kaleng standar serta semua botol kaca dan plastik yang dijual di Inggris, tidak terpengaruh penarikan kembali tersebut.

Penarikan produk di Inggris ini menyusul penarikan produk Coca-Cola dari rak-rak di Belgia, Luksemburg, dan Belanda. Seorang juru bicara perusahaan yang tidak disebutkan namanya mengutip kantor berita AFP menyatakan bahwa kadar klorat yang lebih tinggi ditemukan selama pengujian rutin di fasilitas produksi perusahaan di Ghent, Belgia.

Coca-Cola menyatakan bahwa hanya lima lini produk yang telah dikirim ke Inggris pada saat itu, yang semuanya telah terjual serta telah memberitahu pihak berwenang. Perusahaan tersebut mengonfirmasi penarikan produk di Inggris dilakukan setelah “dialog berkelanjutan dengan Badan Standar Makanan Inggris.”

Klorat dapat terbentuk ketika disinfektan berbahan dasar klorin digunakan dalam pengolahan air dan makanan. Paparan klorat tingkat tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kasus tiroid, terutama pada anak-anak dan bayi.

NHS dan ahli gizi swasta Caron Grazette mengatakan kepada BBC, “Kita perlu mempertanyakan apakah kita ingin atau tidak mencerna bahan kimia dalam minuman ringan yang digunakan dalam produksi kembang api dan disinfektan, betapapun kecilnya jumlahnya.”

Grazette menambahkan bahwa penelitian terbaru tentang klorat menyoroti potensi dampaknya terhadap manusia jika dikonsumsi secara berlebihan, termasuk mual, muntah, diare, dan berkurangnya kemampuan darah untuk menyerap oksigen. Namun, perusahaan tersebut mengatakan risiko bagi konsumen kecil.

“Analisis ahli independen menyimpulkan bahwa risiko terkait perasaan tidak enak badan sementara akibat mengonsumsi produk ini sangat rendah,” kata Coca-Cola Europacific Partners.

“Kualitas dan keamanan produk adalah prioritas utama. Kami mohon maaf karena pada kesempatan ini, sejumlah kecil produk kami belum memenuhi standar tinggi, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.