Empati

Curhat Guru Ngaji Nanik Berujung Bantuan dari Menparekraf Sandiaga

Ibu Nanik Diah(40) seorang pengajar atau guru ngaji di Madrasah Al-Azhariyah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengaku curhat dalam sebuah video mengenai kondisi kelas yang kurang memadai, dan kekurangan alat peraga mengajar, Al-Qur’an serta buku.

Tak disangka dalam video yang diunggah menjadi viral hingga sampai ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang membuat tergerak hatinya untuk memberikan bantuan berupa peraga mengajar, Al-Qur’an, Iqra, serta uang tunai kepada santri dan ibu Nanik beserta guru ngaji lainnya.

“Bu Nanik, kemarin videonya sudah saya terima ibu menginginkan bantuan buku-buku dan alat-alat penunjang belajar mengajar. Ini saya berikan buku tentang seri anak aktif kreatif, Al-Qur’an, Iqra, dan kumpulan cerita-cerita budi pekerti, papan tulis, dan lemari,” kata Menparekraf Sandiaga melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (07/03).

Untuk itu Sandi mengungkapkan mencoba mengabulkan permintaan guru ngaji tersebut, dengan memberikan bantuan berupa alat penunjang belajar mengajar.

Selain bantuan untuk kegiatan belajar mengajar di madrasah, Sandiaga turut memberikan bantuan untuk seluruh pengajar di sana berupa uang tunai senilai Rp2 juta.

Uang tersebut diharapkan bisa menjadi modal para guru untuk membuka usaha. Dengan begitu, dapat meningkatkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Sandi juga berharap santri-santri didikan Nanik tak hanya mengerti dan mendalami ilmu keagamaan tapi juga ilmu kebangsaan.

“Tentang Indonesia, kebinekaan, keberagaman dan memastikan bahwa mereka bukan hanya menguasai imtak tapi juga iptek. Dengan konsep akhlakul karimah mudah-mudahan insyaallah menuju Indonesia sejahtera adil dan makmur baldatun thoyyibatun warabbun Ghafur,” tuturnya.

Sementara Nanik berharap, dengan adanya bantuan ini dapat menambah semangat kegiatan belajar mengajar di Madrasah Al-Azhariyah.

“Saya mohon kepada pak menteri untuk ke depannya semoga DTA (madrasah) saya jadi lebih baik lagi. Lebih maju lagi dalam pendidikannya,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button