News

Curhat ke KSP, Buruh Tuntut Fasilitas Penitipan Anak Pekerja

Indonesia dinilai masih belum memiliki praktik penitipan (daycare) yang layak bagi anak pekerja. Kebutuhan ini dinilai penting agar para buruh tetap bisa bekerja sembari memantau tumbuh kembang anaknya.

Demikian yang disampaikan Ketua Institut Solidaritas Buruh Surabaya (ISBS) Dhamayanti Domin saat bertemu dengan Brian Sri Prihastuti, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), pada Selasa (29/11/2022).

Mungkin anda suka

Dalam kesempatan itu, Dhamayanti mengeluhkan soal tingginya biaya untuk memperoleh layanan daycare ramah anak yang berkualitas. Hal ini tidak selaras dengan pendapatan upah minumun rata-rata buruh perempuan.

“Padahal anak-anak terutama usia balita sangat membutuhkan pengasuhan yang tepat untuk tumbuh kembang yang optimalnya,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/11/2022).

Maka dari itu, para buruh berharap dapat mengembangkan konsep daycare subsidi untuk menutup pembiayaan operasional yang menjamin sarana dan prasarana ramah anak, serta gaji guru pengasuh yang layak.

Sementara itu, Sri Rahmawati, perwakilan dari Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia menceritakan pengalamannya sebagai ibu pekerja yang menitipkan anaknya kepada tetangga karena keterbatasan akses ke daycare.

Serikat buruh berharap agar regulasi terkait daycare nantinya mengatur layanan penitipan anak buruh dari usia 0 hingga 10 tahun. “Anak saya sering sakit karena pola asuh yang kurang tepat, sehingga saya pun sering meninggalkan pekerjaan. Bukankah itu juga akan menjadi beban bagi perusahaan?” tutur dia.

Menanggapi itu, Brian, Tenaga Ahli Utama KSP, berjanji akan membicarakan usulan itu dengan kementerian dan lembaga terkait. Dia mengatakan, aspirasi ini akan menjadi masukan penting bagi pemerintah.

Dia menegaskan, KSP akan terus mendorong segala upaya pemenuhan hak-hak pekerja perempuan agar kontribusi mereka dalam pertumbuhan ekonomi lebih optimal. Ia meyakini dengan pengadaan fasilitas daycare bisa membuat para pekerja perempuan lebih produktif.

“Aspirasi buruh ini menjadi masukan penting bagi pemerintah. Apalagi ini isu yang menyangkut tentang kesehatan dan kesejahteraan anak buruh, yang akan menjadi generasi penerus bangsa. KSP akan terus mengkaji usulan-usulan ini untuk kemudian dikonsolidasikan dengan kementerian/lembaga terkait,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button