Market

Rencana Pembangunan Bandara Karawang dan Sukabumi, Pakar: Bakal Terkubur

Pakar penerbangan Alvin Lie mempertanyakan rencana pemerintah menambah dua bandara di Jawa Barat, yakni Bandara Karawang dan Sukabumi.

Dikutip dari akun medsos X (dulu twitter), yakni @alvinlie21, Senin (6/11/2023), captive market kedua bandara itu dipertanyakan. “Bandara Sukabumi-captive marketnya warga mana ya? Sudah dikaji kelaikan bisnisnya? Airlines sudah diajak bicara? Mau jadi Kertajati (KJT) jilid 2,” tulis Alvin Lie.

Nasib Bandara Sukabumi yang rencananya dibangun di Kecamatan Cikembar yang saat ini masih berupa kebun singkong, sempat disinggung Menko Marves Ad Interim sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir (Etho) pada Senin (30/10/2023).

“Agar disiapkan narasi kepada publik untuk penyelesaian kebutuhan dasarnya diperlukan waktu, sampai kebutuhan dasar terpenuhi dan Kementerian Perhubungan secara aktif melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah,” kata Menteri Etho.

Selanjutnya,  Alvin Lie mengkritisi rencana pembangunan Bandara Karawang yang luasnya 3.000 hektare. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) 69 tahun 2013, Bandara  Karawang adalah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) II. Karena dibangun untuk mendukung Bandara Soetta di Cengkareng, Banten. “Bandara Karawang-KJT masuk kubur,” tulis Alvin Lie.

Selain itu, pembangunan Bandara Karawang ditetapkan melalui PP Nomor 13 tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Rencananya, pembangunan bandara yang investasinya senilai Rp36,2 triliun ini, dimulai pada 2028. “Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan, mengapa jor-joran bangun bandara di Jawa,” tanya Alvin Lie.

Saat ini, kata Alvin Lie, Indonesia memiliki 37 bandar udara dan lapangan terbang atau pangkalan angkatan udara (lanud). “Apa masih perlu penambahan,” kata mantan anggota Ombudsman RI itu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button