Daftar Panjang Sekolah di IKN, Jokowi Bakal Groundbreaking Al Azhar Summarecon di IKN


Kalau tak ada aral, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Sekolah Islam Al Azhar Summarecon di IKN, Kalimantan Timur. Mengikuti jejak sejumlah kampus ternama dalam dan luar negeri. 

President Director PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi, mengatakan, Presiden Jokowi direncanakan membuka groundbreaking fasilitas pendidikan kerja sama Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar dengan Summarecon pada akhir Mei ini. 

“Sekolah Islam Al Azhar Summarecon IKN ini menempati area sub zona Sarana Pelayanan Umum (SPU) 1, seluas 2,9 hektare. Saat ini, sedang dalam proses penerbitan Surat Keputusan (SK) Lahan oleh pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN),” paparnya dikutip Kamis (16/5/2024).

Dia mengatakan, sekolah Islam Al Azhar Summarecon berwawasan lingkungan, menghadirkan jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Fasilitas yang melengkapinya adalah fasilitas olahraga, laboratorium dan gedung serbaguna. Selain itu juga akan dibangun Masjid Al Azhar Summarecon IKN yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum di IKN.

Menurutnya, kerja sama dengan YPI Al Azhar dalam bentuk penyediaan guru dan sistem pendidikan termasuk pembinaan dan pengawasan akademis. “Sedang Yayasan Syiar Bangsa (yang di irikan oleh Summarecon) menyediakan gedung, perlengkapan, sarana, prasarana, dukungan kegiatan non akademis dan SDM operasional non akademis,” jelas Adrianto.

Sekolah Islam Al Azhar di Summarecon tidak pernah lepas dari peran Yayasan Syiar Bangsa yang didirikan Summarecon pada 2012. Yayasan ini diinisiasi Presiden Komisaris PT Summarecon Agung Tbk, Soetjipto Nagaria yang memprakarsai kerja sama antara Summarecon dan Sekolah Islam Al Azhar.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Syiar Bangsa, Edi Darnadi berharap, dalam waktu beberapa tahun mendatang, perkembangan dan mutu pendidikan di IKN dapat tumbuh dengan pesat sehingga berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Kehadiran sekolah Islam Al Azhar di IKN ini, menambah panjang deretan sekolah berkualitas di IKN. Sebelumnya, Menko Perekonomian, Arialngga Hartarto menyebut ketertarikan sejumlah universitas luar negeri membangun kampusnya di IKN. Yakni Stanford University asal AS, dan Central Queensland University asal Australia.

“Saat Pak Presiden ke Amerika Serikat, Stanford berencana masuk ke Indonesia termasuk di IKN, kemudian Central Queensland University,” ucap Airlangga.

Airlangga mengatakan, kehadiran fasilitas pendidikan berkualitas di IKN, merupakan kebutuhan pemerintah untuk mendorong daya saing kampus-kampus di dalam negeri supaya peringkat kampusnya terus naik di tingkat internasional.

“Kita butuh universitas kelas satu yang untuk berada di IKN, jadi kita tahu rangking universitas kita rata-rata di atas 200 dan rangking universitas yang mau kita dorong diharapkan bisa meningkatkan kemampuan di dalam negeri,” tuturnya.