News

Dahsyat dan Mengerikannya Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia

Rabu, 23 Nov 2022 – 16:23 WIB

Mengerikannya Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia

Mungkin anda suka

BRIN mengingatkan bencana besar Megathrust berupa gempa dan gelombang tsunami setinggi 34 meter di wilayah Jawa Barat bagian selatan dan barat daya Sumatra. (Foto ilustrasi: SR)

Gempa bumi yang mengguncang wilayah barat daya Cianjur, Jawa Barat, pada Senin siang (21/11/2022), selain menghancurkan banyak bangunan rumah, juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Meski begitu, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo itu tidak berpotensi gempa Megathrust di Selatan Jawa.

Alasannya, seperti diterangkan oleh pakar tsunami Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko, karena gempa ini dangkal, berpotensi merusak infrastruktur, rumah, atau permukiman di sekitar epicenter.

“Gempa yang baru saja terjadi tidak terkait langsung dengan potensi gempa Megathrust,” kata Widjo seusai gempa Cianjur yang sementara ini mengakibatkan korban jiwa lebih dari 200 orang.

Wilayah Jawa Barat di bagian selatan dan barat daya Sumatra menyimpan potensi gempa bumi Megathrust. Meski tidak diketahui kapan gempa yang dahsyat itu akan terjadi, namun Widjo menegaskan harus waspada terhadap ancaman tsunami dan upaya mitigasinya perlu lebih serius dan segera dilakukan.

Sebelumnya, Widjo juga telah mengingatkan potensi tsunami akibat gempa bumi Megathrust perlu diwaspadai dengan meningkatkan mitigasi.

“Perlu adanya upaya mitigasi dan peningkatan kewaspadaan dan khususnya sistem peringatan dini dan jalur serta tempat evakuasinya,” kata Widjo sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis pada Rabu (9/11/2022).

Ia pun sudah menyebutkan gempa bumi Megathrust berpotensi menimbulkan tsunami di bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatra, dan bisa menjalar melalui Selat Sunda, memasuki Pantai Utara Jawa dan tenggara-timur Sumatra. Lantas bagaimana lebih jauh mengeni gempa Megathrush dan seberapa besar pengaruhnya?

Dampak mengerikan

Dampak tsunami dari gempa Megathrush bisa lebih besar dibandingkan dengan dampak tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004. Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 menyusul gempa dengan magnitudo 9,3 di dasar Samudera Hindia menyebabkan 230 ribu orang meninggal.

Widjo mengemukakan pentingnya menanggapi serius hasil penelitian terbaru Pepen Supendi dan tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi tsunami dari gempa Megathrush di selatan Pulau Jawa. Hasil penelitian yang terbit pada Oktober 2022 itu menyebutkan gempa bumi Megathrust dengan magnitudo 8,9 berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 34 meter.

Melansir EOS Science News By American Geophysical Union, gempa Megathrust terjadi akibat pecahnya batas lempeng di bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.

Kondisi tersebut mengakibatkan gerakan relatif antar lempeng tidak terbendung dan tekanan terkumpul di area dua lempeng, yang akan dilepaskan melalui gempa dahsyat yang disebut Megathrust.

Widjo mengatakan tsunami akibat gempa bumi Megathrust dapat menimbulkan bencana luar biasa. Karenanya daerah-daerah tepi pantai di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra serta negara-negara di sekitar Samudra Hindia perlu meningkatkan upaya mitigasi.

Ia pun kembali menekankan strategi mitigasi bencana yang sudah ada perlu ditinjau kembali, dievaluasi, dan diperbaiki guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa bumi Megathrust.

“Review (tinjau) kembali dokumen rencana kontingensi dan rencana operasi, peta-peta jalur evakuasi, sistem peringatan dini untuk mitigasi tsunami, terutama di wilayah pesisir Jawa-Sumatera. Serius dan segera,” ujarnya menerangkan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati pada pertengahan 2002 ini juga mengingatkan bahwa potensi gempa Megathrust yang akan terjadi di Indonesia bukan sekadar ramalan belaka.

“Potensi gempa Megathrust dengan magnitudo 8,7 di pantai selatan Jawa bukan ramalan atau prediksi. Potensi terjadinya gempa besar sudah ada analisisnya,” ujarnya pada Juli lalu.

Untuk diketahui, Indonesia sendiri dikelilingi dengan zona Megathrust dan wilayah yang masuk dalam zona tersebut berada di selatan Jawa, yakni pada bagian barat dan timur. Selain itu, letak geografis Indonesia yang diapit oleh tiga lempeng bumi, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan pasifik menyebabkan adanya aktivitas pertemuan sebagian lempeng Indo-Australia dengan Eurasia yang menciptakan Megathrust di selatan Pulau Jawa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button