Danau Lido Cigombong Menyusut hingga 24 Hektare


Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mempertanyakan Danau Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mengalami penyusutan seluas 24 hektare.

Hal itu ia ungkapkan saat meninjau langsung kondisi Danau Lido yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Sabtu (1/2/2025). Peninjauan ini dilakukan setelah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menerima aduan dari masyarakat.

Dirinya menegaskan danau tersebut harus dikembalikan menjadi badan air, karena fungsi hidrologisnya sangat pentingnya.

“Danau Lido berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, luasnya mencapai 35 hektar, tapi saat ini hanya sekitar 11 hektar yang masih sesuai dengan fungsi waduk,” ujarnya.

Hanif menekankan kepada semua pihak untuk bersama-sama mengembalikan fungsi Danau Lido yang mengalami pendangkalan akibat berbagai kegiatan pembangunan di bagian hulu.

“Pada prinsipnya kami akan memanggil semua pihak untuk menangani kasus (Danau) Lido ini, bagaimana kemudian peran pemerintah daerah kepada masyarakat yang ada di sini,” ujarnya.

Saat ini KLH juga menerjunkan tim pengawas untuk melakukan pemetaan di Danau Lido. Karena, kata dia, selain ada aktivitas KEK, di dekat danau itu juga terdapat banyak aktivitas masyarakat.

Ia pun memandatkan kepada Pemprov Jawa Barat dan Kementerian PU untuk bersama-sama melakukan restorasi Danau Lido.

Tidak hanya pemerintah, menurut dia, para pengelola usaha mulai dari kafe hingga restoran di sekitar kawasan tersebut pun perlu turut berkontribusi untuk mengembalikan fungsi Danau Lido.

“Harus dikeruk untuk Kembali ke fungsi. Ada penghitungan teknik sipil di PUPR yang lebih berwenang. BBWS yang lebih kompeten, jadi nanti kami akan memanggil, berapa lama waktu yang dilakukan untuk menormalisasi,” kata Hanif.

Danau Lido dinilai memiliki fungsi yang vital. Selain untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan Lido, danau tersebut juga mengalir ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat di wilayah hilir.

“Sejujurnya semakin banyak tabungan air di bagian hulu, sangat baik untuk kemudian menyediakan air bagi kawasan di bawahnya. Jadi ini kalau bisa semaksimal mungkin kita restorasi,” tuturnya.