News

Dapat Pinjaman IMF, Ukraina Borong Kendaraan Lapis Baja Polandia

Sebanyak 100 kendaraan lapis baja serba guna Rosomak telah dipesan oleh pemerintah Ukraina, guna memperkuat kekuatan militernya menghadapi gempuran militer Rusia.

Mengutip kantor berita AFP, Sabtu (1/4/2023), kepastian pemesanan kendaraan lapis baja besutan Polandia yang berlisensi Finlandia ini, dikonfirmasi langsung oleh Perdana Menteri (PM) Polandia, Mateusz Morawiecki.

“Saya membawa pesanan yang dilakukan kemarin oleh Perdana Menteri (Ukraina) Denys Shmyhal untuk 100 Rosomaks yang akan dibuat di sini,” kata Morawiecki saat berkunjung ke lokasi pembuatan Rosomak di kota Siemianowice Slaskie, Polandia selatan.

Terkait pembiayaan, dijelaskan singkat bahwa pemesanan ini dibiayai melalui dana yang diterima Polandia dari Uni Eropa dan dana yang diterima Ukraina dari bantuan. Namun tidak dirincikan keseluruhan biaya kontrak.

Sebelumnya, IMF menyetujui program pinjaman senilai US$15,6 miliar atau sekitar Rp233,5 triliun yang bertenor empat tahun. Mengutip Reuters, Sabtu (1/4/2023), pinjaman itu adalah bagian dari paket pendanaan global senilai US$115 miliar atau setara Rp1.721 triliun untuk menopang perekonomian Ukraina yang selama 13 bulan terakhir melawan invasi Rusia.

Keputusan IMF itu akan membuka jalan pencairan segera dana senilai US$2,7 miliar kepada Ukraina, kata IMF dalam pernyataannya. Pinjaman itu juga mensyaratkan para pejabat Ukraina untuk menjalankan reformasi yang ambisius.

Ukraina harus memenuhi sejumlah kondisi selama dua tahun mendatang, termasuk menghindari kebijakan yang bisa mengikis pendapatan pajak, memastikan cadangan devisa yang memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, mempromosikan independensi bank sentral dan memperkuat upaya memerangi korupsi.

“Program pinjaman Ukraina menghadapi risiko-risiko ‘yang luar biasa tinggi’. Kesuksesan program pinjaman itu bergantung pada besaran, komposisi, dan waktu pendanaan eksternal untuk menutup kesenjangan fiskal dan pendanaan eksternal serta memulihkan keberlangsungan utang Ukraina,” kata Deputi Direktur Pelaksana IMF Gita Gopinath.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button