Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiatri menilai debat perdana khusus calon presiden (capres) nanti malam bisa menjadi penentu apakah Pemilu 2024 bakal berlangsung satu atau dua putaran terkait dengan undecided voters, yaitu orang-orang yang menyembunyikan pilihan atau benar-benar belum punya pilihan kandidat.
“Undecided voters menjadi sangat menentukan karena jumlahnya besar (berbasis survei Kompas sampai sekitar 30 persen), dan dalam kondisi saat ini tidak ada calon petahana dan tidak ada yang populer mayoritas, maka sangat menentukan,” kata Aisah kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Menentukan yang dimaksud, lanjut Aisah, dalam dua hal, yakni menentukan apakah akan satu putaran atau dua putaran, dan menentukan siapa kandidat yang memperoleh suara tinggi.
Ia menyebut para pemilih yang belum menentukan pilihannya, bukan loyalis partai atau personal kandidat sehingga akan lebih sulit untuk ditarik dukungannya.
“Voters ini akan menentukan setelah melihat lebih jauh, kerja kampanye dan program kandidat, dan bagaimana lingkungan di sekitarnya kemudian juga menentukan pilihan,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut dia, tentunya debat capres akan menjadi momen penting karena publik tanpa terkecuali dapat mengakses paparan lebih detail tentang visi-misi program kandidat melalui televisi dan media online termasuk sosmed tanpa harus datang melihat kampanye secara langsung.
Selain itu, Aisah juga mengatakan bahwa pada penampilan debat perdana nanti malam, pola yang jelas akan terbentuk di dua kubu, yakni kubu Prabowo dan Anies.
“Prabowo-Gibran akan berkencenderungan melanjutkan dan mengembangkan dari program Jokowi saat ini, sementara AMIN akan membawa alternatif dari apa yang dibawa Jokowi,” jelas Aisah.
“Yang berada di tengah antar keduanya ada di Ganjar-Mahfud, tetapi kecenderungannya apakah lebih pada melanjutkan yang ada atau pada alternatif, kita perlu lihat nanti,” tambah Aisah.