News

Kampanye JIS Bukti Kekuatan Rakyat, AMIN Diprediksi Maju ke Putaran Kedua


Kampanye terakhir Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, di Jakarta International Stadium (JIS), diproyeksikan menarik lima juta orang dari seluruh penjuru Indonesia. Antusiasme ini terlihat jelas dari kerumunan massal di JIS sejak malam Jumat (9/2) dan kereta penuh yang menuju Jabodetabek hingga siang hari. Dihadiri oleh petinggi partai koalisi dan beragam elemen masyarakat, acara ini dianggap sebagai barometer penting untuk Pilpres 2024.

Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, menilai kampanye di JIS sebagai gerakan rakyat yang otentik, berbeda dari gerakan konglomerat. 

“Ini adalah kampanye yang dilakukan dengan semangat sukarela, di mana banyak yang menyumbang secara pribadi,” ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

Menurut Pangi, yang juga CEO dan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, PKS menonjol dalam usahanya mempromosikan AMIN, dengan gambar pasangan calon terpampang di setiap spanduk. Dibandingkan dengan PKB dan NasDem, PKS dianggap memberikan dampak elektoral yang lebih signifikan bagi Anies.

Pangi menambahkan bahwa jika pemilih yang belum menentukan pilihan beralih ke AMIN, maka pasangan ini berpeluang besar maju ke putaran kedua. 

“Jika kita melihat angka saat ini, belum ada yang pasti memenangkan satu putaran. Peluang AMIN untuk maju ke putaran kedua cukup terbuka,” jelasnya.

Muhammad Fuady, pakar komunikasi politik dari Universitas Islam Bandung, mengatakan militansi relawan PKS telah terbukti meningkatkan elektabilitas kandidat di masa lalu, seperti dalam Pilkada Jakarta 2007 dan Jawa Barat 2018. “Mereka telah berhasil meningkatkan elektabilitas kandidat yang kurang populer,” kata Fuady.

Fuady juga menyebutkan bahwa antusiasme pendukung AMIN yang lintas agama, generasi, dan termasuk kaum disabilitas, tidak mengejutkan. “Kampanye AMIN selalu menarik massa besar dari berbagai lapisan masyarakat.”

Menurut Fuady, keberadaan Anies Baswedan sebagai magnet elektoral membutuhkan kerja ekstra dan kreativitas dari relawan untuk memenangkan hati pemilih. “Anies populer di kalangan pemilih rasional, namun tantangan tetap ada untuk menarik pemilih emosional,” ungkapnya.

Pesta demokrasi kali ini, lanjut Fuady, diwarnai dengan pertukaran gagasan yang substansial antara kandidat dan publik, bukan hanya sekedar simbolik. “Kehadiran massa di JIS membuktikan bahwa isu perubahan yang dibawa oleh Anies-Cak Imin resonan di kalangan pemilih,” tutup Fuady.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button