Seorang pria di Jepang mengaku hanya tidur selama 30 menit setiap hari demi lebih panjang umur dan meningkatkan efisiensi kerja. Daisuke Hori –demikian nama pria berusia 40 tahun itu– menyebut kebiasaan tersebut telah ia lakukan selama 12 tahun terakhir.
Mengutip South China Morning Post, Senin (2/9/2024), Hori mengatakan bahwa ia telah melatih otak dan tubuhnya untuk berfungsi secara normal meski dengan waktu tidur yang minimal. Dia juga mengaku tidak pernah merasa lelah meski hanya tidur 30 menit sehari.
Hori merupakan seorang pengusaha yang menyukai musik, melukis, dan desain mekanik. Ia berasal dari Prefektur Hyogo di Jepang bagian barat.
Hori mulai mengurangi waktu tidurnya 12 tahun yang lalu secara bertahap untuk menambah jam beraktivitas setiap hari. Pada akhirnya dia berhasil mengurangi waktu tidurnya menjadi hanya 30 hingga 45 menit sehari.
“Asalkan berolahraga atau minum kopi satu jam sebelum makan, bisa mencegah rasa kantuk,” ujar Hori.
Pada 2016, Hori mendirikan Japan Short Sleepers Training Association, tempat ia mengadakan kelas tentang tidur dan kesehatan.
“Orang-orang yang membutuhkan fokus tinggi dalam pekerjaan lebih diuntungkan dari tidur yang berkualitas tinggi daripada waktu tidur yang lama. Misalnya, dokter dan petugas pemadam kebakaran memiliki waktu istirahat yang lebih pendek tetapi tetap memiliki efisiensi tinggi,” katanya.
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/09/pria_jepang_tidur2_a9e602485f.jpg)
Stasiun televisi Jepang Yomiuri TV mengikuti Hori selama tiga hari dalam acara reality show bertajuk ‘Maukah Anda Pergi Bersama Saya?’ Pada suatu hari, Hori hanya tidur selama 26 menit dan bangun secara alami dan penuh energi. Setelah sarapan, ia berangkat kerja, menyempatkan diri untuk berolahraga di pusat kebugaran.
Riwayat hidup Hori di internet menyebutkan bahwa ia telah mengajar lebih dari 2.100 siswa untuk menjadi orang yang tidurnya sangat singkat.
Salah satu dari mereka mengatakan kepada Yomiuri TV bahwa ia mengurangi waktu tidurnya dari delapan jam menjadi hanya 90 menit setelah pelatihan dan telah mempertahankannya selama empat tahun, sambil menjaga kesehatan kulit dan mentalnya dalam kondisi prima.
Meski demikian, seorang dokter ahli saraf di Rumah Sakit Xiehe Shenzhen, Universitas Sains dan Teknologi Huazhong, China, mengatakan bahwa tidur terlalu pendek tidak cocok untuk semua orang dan memiliki efek samping.
“Orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap hari. Tidur merupakan periode penting bagi tubuh dan otak untuk pulih dan memperbaiki diri,” kata Dokter Guo Fei, kepada South China Morning Post.
“Kurang tidur kronis dapat menyebabkan penurunan daya ingat, melemahnya kekebalan tubuh, gangguan suasana hati, dan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular,” ia melanjutkan.