Pelatih tim angkat besi Indonesia Muhammad Rusli berencana memisah dua atlet andalannya Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah dari kelas 73 kilogram.
Tujuan pemisahan tersebut tak lain, demi membuka peluang Merah Putih meraih lebih banyak medali di Olimpiade 2028.
Usai meraih medali emas Olimpiade 2024 Paris, Rizki diproyeksikan untuk tetap berada di kelas 73 kg. Sementara, Rahmat besar kemungkinan akan naik kelas ke 81kg.
“Untuk Olimpiade yang akan datang Insya Allah, enggak mungkin Rizki dan Rahmat knj jadi satu kelas lagi. Dan kami belum tahu nih kelasnya untuk LA. Tapi kalau ada kelas 81kg dan 73kg, Insha Allah dua-duanya itu harapan kita. Karena Rahmat juga dia juara dunia di kelas 81kg,” kata Rusli saat ditemui Inilah.com di kedatagan VIP Terminal 3 Soekarno-Hatta AirPort, Tangerang, Selasa (13/8/2024).
Meski demikian, Rusli mengaku masih menunggu kepastian nomor yang dipertandingan pada cabor angkat besi di Olimpiade 2028 Los Angeles mendatang.
Mengingat pada Paris 2024, nomor 81kg tidak dipertandingkan pada kategori putra. Sebab dari kelas 73kg, nomor berikutnya ada pada 89kg.
“Memang masih jauh, dan nanti kita bicarakan kembali, tapi Insya Allah yang pasti mereka kami pisah. Kami enggak mau ada dua nahkoda dalam satu kapal. Mereka sama-sama, alhamdulillah, juara dunia,” beber Rusli.
Persaingan Rizki dan Rahmat memang cukup ketat menjelang Olimpiade 2024.
Terlebih kedua lifter ini sama-sama tampil di kelas 73kg, sehingga keduanya harus saling sikut untuk merebut tiket ke Paris 2024.
Pada akhirnya, Rizki-lah berhak tampil di Olimpiade 2024 setelah mencatatkan total angkatan 365 kilogram dalam penampilannya di Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand, salah satu kualifikasi menuju Olimpik.
Perolehan itu berasal dari beban 164kg di angkatan snatch dan 201kg saat clean & jerk.
Rizki juga menyusul ketertinggalan angkatan 11kg dari Rahmat Erwin yang semula diprediksi lolos ke Olimpiade.
Berat beban 201kg pada angkatan clean & jerk membuat Rizki sekaligus memecahkan rekor dunia.