News

Demi Uang Rp50 Ribu, Siswi SMP Rela Digilir 4 Temannya

Demi mendapatkan uang sebesar Rp50 ribu, siswi SMP di Bali rela melakukan adegan seks yang dilakukan oleh empat temannya di Buleleng, Bali. Adegan itu mesum itu direkam oleh temannya dan videonya beredar di media sosial.

Kasus ini masih ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng. “Sebelumnya salah satu anak dalam video tersebut mendapatkan informasi bahwa terduga korban bisa dibayar, sehingga disepakati dengan uang Rp50 ribu,” kata AKBP Andrian Pramudianto Kapolres Buleleng.

Setelah ada kesepakatan, korban pun bersedia tubuhnya dijamah oleh empat pelajar lain yang usianya 14-16 tahun. Mereka secara bergiliran menyetubuhi remaja putri yang masih berusia 12 tahun.

Kasus ini terungkap setelah videonya beredar hingga akhirnya pihak sekolah melaporkannya ke pihak kepolisian dan seluruh remaja yang ada di tayangan video tersebut sudah dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

“Semuanya di bawah umur dan belum ditetapkan statusnya,” ujar Andrian.

Polisi juga tidak melakukan penahanan terhadap mereka melainkan hanya wajib lapor. Untuk sementara ini penyelidikan dan penyidikan mengarah kepada empat remaja laki-laki, sedangkan remaja putri dinilai sebagai korban.

Para pelaku terancam Pasal 18 ayat (2) UU Nomor 17 tahun 2016 perubahan atas UU No 35 tahun 2014 perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara.

Sebelumnya, siswi SMP di Bali disetubuhi secara bergiliran oleh empat temannya di sebuah rumah di Kecamatan Tejakula, Buleleng dan aksi tersebut direkam hingga videonya beredar di media sosial.

Dari dua video yang beredar masing-masing berdurasi 34 detik dan 1,52 menit itu memperlihatkan adegan mesum yang dilakukan empat pelajar pria yang usianya 14-16 tahun. Mereka tampak menikmati adegan itu seakan-akan tengah melakukan pesta seks, karena sama sekali tidak terlihat ada unsur paksaan.

Video itu pun beredar melalui pesan berantai di media sosial hingga akhirnya diketahui oleh pihak sekolah tempat mereka belajar. Hingga saat ini kasusnya masih ditangani Polres Buleleng.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button