News

Demokrat: Ada Upaya Menggembosi Pencapresan Anies dan Koalisi Perubahan

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut ada upaya untuk menggembosi pencalonan presiden (pencapresan) Anies Baswedan dan pembentukan Koalisi Perubahan yang dibangun oleh Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.

“Upaya untuk menggembosi pasti akan selalu ada, namun ketiga partai ini telah teruji menghadapi berbagai dinamika politik,” ujar Kamhar saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Kamhar menegaskan dukungan dan aspirasi rakyat yang begitu besar dan kuat untuk perubahan dan perbaikan akan senantiasa menjadi energi penguat Koalisi Perubahan.

Menurut dia, proses menuju deklarasi Koalisi Perubahan terus berkemajuan. Partai Demokrat, NasDem, dan PKS memiliki komitmen yang sama tingginya untuk terwujudnya koalisi ini.

“Ketiga partai ini juga telah memiliki titik temu mengusung Mas Anies sebagai Capres 2024, jadi ini hanya tinggal penyesuaian mekanisme pengambilan keputusan di masing-masing partai, namun secara prinsip dan substansi sudah ada titik temu dan kesepahaman,” ungkap Kamhar.

Kamhar meyakini ketiga partai ini akan tetap bersikap teguh pada pendirian dan selalu konsisten berada di jalan perubahan.

Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Tb. Massa Djafar mengamati godaan terhadap PKS luar biasa hebatnya dari oligarki dengan kompensasi dana triliunan rupiah. “Asal mau keluar dari Koalisi Perubahan. Informasi ini sudah jadi rahasia umum. Jika PKS keluar dari koalisi, sama saja PKS ini bunuh diri. Dia akan dikecam, bahkan, akan digembosi oleh pemilih ideologis,” kata Tb. Massa Djafar saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Ia menekankan, kompensasi triliunan rupiah yang diiming-imingi oleh oligarki  tidak sebanding dengan investasi politik yang susah payah, sudah dilakukan PKS selama ini.

“Bukan hanya yang dipertaruhkan aspirasi dan kepercayaan konstituennya dan simpatisan dari kalangan Islam terpelajar, juga akan membiarkan kehancuran masa depan bangsa ini di bawah hegemoni oligarki, neo imperialisme dan Islamophobia,” ujar Tb. Massa Djafar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button