News

Dengan Mata Berkaca, Komisioner Komnas HAM Sebut Miliki Video dari Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapatkan bukti video ekslusif dari Aremania korban tragedi Kanjuruhan.

Video tersebut terasa makin dalam maknanya, sebab sang perekam, Aremania, menjadi salah satu korban meninggal dalam peristiwa paling berdarah dalam sejarah sepak bola Indonesia tersebut.

“Jadi ini berdasarkan video kunci, video ekslusif dan beberapa keterangan yang kami peroleh dari para saksi. Dan ada satu yang sangat krusial sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi. Dan video ini memang, video yang diproduksi oleh yang meninggal,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

“Jadi video ini direkam oleh salah satu korban yang meninggal. Dia salah satu korban jiwa. Ia merekam dari satu pintu, satu titik. Dan dia sendiri,” sambungnya. Anam sempat terdiam sebentar, matanya berkaca sebelum melanjutkan keterangan pers.

Dalam video yang tidak diungkap ke publik itu, terekam jelas detik-detik pertama kali gas air mata ditembakkan polisi di dalam lapangan.

“Gas air mata pertama kali ditembakkan ke tribun selatan pukul 22.08.59 WIB. Ini hal krusial yang menyebabkan banyaknya korban meninggal dan menimbulkan suasa menjadi ricuh,” ungkapnya.

Berawal dari tembakan gas air mata tersebut, suasana jadi semakin tak terkendali. Penonton berhamburan berebutan untuk keluar dari stadion.

“Makanya sampai detik ini kami mengatakan bahwa pemicu dari jatuhnya banyak korban adalah gas air mata. Khususnya gas air mata yang dilemparkan. Di laporan akhir akan kami sampaikan titik krusial kenapa sampai jatuh korban di tribun yang krusial itu,” tandasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button