Hangout

Desa Wisata Barania Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja di Sulsel

Salah satu destinasi wisata luar Jawa yang punya penampilan cukup memikat adalah Desa Wisata Barania yang terletak di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Buka peluang usaha dan lapangan kerja.

Desa ini termasuk 50 desa wisata terbaik ADWI pilihan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf). Kali ini, Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga S Uno berhalangan hadir, diwakili

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua meninjau Desa Wisata Barania. Kedatangan romnbongan disambut Tari Paduppa.

Rupanya, Indra tahun lalu berkunjung di desa ini. Dia melihat adanya perkembangan yang cukup positif. ”Tahun lalu kita belum melihat ada kolam renang, sekarang sudah ada. Berarti memberikan dampak untuk kegiatan ekonomi. Baik bagi masyarakat sekitarnya, khususnya warga Desa Barani ini,” ujarnya.

Sementara, Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menetapkan Desa Barania sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia. Saat ini, terdapat 3.500 desa wisata di Indonesia.

”Ini merupakan kehormatan Kemenparkeraf terhadap Kabupaten Sinjai, khususnya Desa Wisata Barania. Kita berharap mudah-mudahan dengan penetapan ini, kita bisa menjadikan desa wisata menjadi prioritas wisata di Kabupaten Sinjai. Kami berharap mudah-mudahan bisa menjadi salah satu contoh untuk Kabupaten Sinjai secara umum,” beber Andi.

Selanjutnya, Indra melakukan sejumlah kegiatan seremonial seperti menebar benih ikan di sawah, berkunjung ke Galeri UMKM, menyaksikan Tari Paggalung, berkunjung ke sentra UMKM, bertandang ke Camping Ground Pattiroang Highland menggunakan Jeep.

Menurut sejarah, Desa Barania dicetuskan oleh pendatang dari kerajaan Turungeng (Tomannurungnge) di Soppeng, Sinjai Barat. Letaknya, sekitar 8 kilometer dari pusat Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulsel.

Desa ini punya banyak pilihan destinasi wisata, mulai eksplor kekayaan alamn hingga kegiatan bersama masyarakat setempat. Pengunjung diberi kesempatan untuk menyelami langsung kehidupan pedesaan dengan konsep live in, beberapa pilihan homestay yang dikelola secara mandiri oleh warga, layak dicoba.

Kampung Galung adalah salah satu objek wisata buatan yang cukup favorit. Wisatawan bisa menikmati indahnya sawah terasering untuk angle foto dari segala arah, terutama saat matahari terbenam. Harga tiket masuk sangat murahm hanya Rp2.000 per orang, Pengunjung juga perlu mencoba nikmatnya ikan khas Kampung Galung, yakni ikan Karper, Nila, dan lainnya.

Yang suka berenang, boleh coba kolam renang yang airnya berasal dari mata air. Ada pula makam Puang Barania yaitu seorang pahlawan lokal. Tak jauh dari makam, ada salu’ Barania atau pancuran. Ada pula destinasi Highland Camping Ground. Nuansa hutan di sekitarnya dengan pemandangan hamparan sawah yang hijau di bawah area camping, menjadi keunikan tersendiri.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button