Ototekno

Penggunaan Mobil Terbang di IKN Jadi Solusi Murah Jangkau Daerah

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana menghadirkan teknologi mobil terbang atau Advance Air Mobility (AAM) sebagai upaya meningkatkan pengalaman atas mobilitas yang canggih, ramah lingkungan, dan terintegrasi di Ibu Kota Negara (IKN). Hal ini dinilai menjanjikan untuk mengakomodir jangkauan daerah yang belum memadai secara infrastruktur.

“Bagi tahapan awal penyiapan IKN, tentu gagasan ambisius kendaraan ini akan sangat prospektif,” ujar Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu mengutip Antara, Kamis (8/12/2022).

Mungkin anda suka

Lebih lanjut Yannes mengungkapkan, di samping harganya yang sangat murah daripada dengan sebuah helikopter, mobil terbang juga akan lebih mudah untuk mengakses daerah-daerah yang belum ada infrastruktur jalannya.

Hal lain yang menjadi sangat signifikan, katanya, adalah rencana pengembangan IKN sebagai sebuah “kota pintar masa depan” yang akan mendukung infrastruktur teknologi cerdas dengan penggunaan sumber negeri bebas polusi.

Ia menilai, penerapan teknologi mobil terbang merupakan salah satu jawaban yang sangat menjanjikan terhadap rencana pengembangan IKN tersebut.

Sertifikasi aspek keselamatan

Namun, Yannes mengatakan ada sejumlah langkah yang harus jadi persiapan sebelum merealisasikan wacana mobil terbang di IKN, salah satunya mengenai sertifikasi aspek keselamatan dan keamanan dari mobil terbang.

“Pengembangan kerangka hukum untuk drone yang dapat mengangkut manusia perlu adanya persiapan, baik sebagai kendaraan terbang privat maupun untuk taksi udara,” kata dia.

Selain itu, perlu pula persiapan serius pada infrastruktur jejaring IT wilayah yang kompleks untuk dapat memitigasi kemungkinan peningkatan terjadinya tabrakan di udara akibat semakin banyaknya lalulintas kendaraan terbang yang bergerak dalam tiga dimensi.

Yannes juga menekankan perlunya persiapan infrastruktur sistem grid untuk pengisian daya dan stasiun pengisian baterai, serta sertifikasi dan persyaratan pengujian yang ketat, mengikuti standar konvensi internasional kelaikan dan keamanan penerbangan

“Perlu juga segera disusun regulasi baru oleh pemerintah yang terkait dengan pengoperasian mobil terbang autonomous untuk operator komersial, kargo dan swasta/privat serta perlu segera disusun regulasi baru oleh pemerintah yang terkait dengan NIK kendaraan jenis baru ini,” ucap Yannes.

Uji coba 2024

Sebelumnya, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Prof. Mohammed Ali Berawi mengatakan uji coba mobil terbang akan beroperasi di IKN pada 2024.

Ia mengatakan OIKN dan Hyundai Motor Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama membangun ekosistem mobilitas cerdas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan mobil terbang.

Pengembangan ini menjadi yang pertama kalinya bagi Indonesia, sementara di dunia konsep mobil terbang juga masih dalam pengembangan.

Mobil terbang yang ia maksud menyerupai sebuah drone yang dapat berisi penumpang dan barang. Salah satu fungsinya adalah untuk lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang sulit untuk melalui jalan darat dan perbukitan.

Teknologi mobil terbang ini pun belum produksi secara massal sehingga masih membutuhkan berbagai pengembangan.

Ia mengatakan bahwa saat ini OIKN tengah mengembangkan teknologi yang bisa berguna untuk tahun 2035 termasuk mobil terbang. Pihaknya berharap ke depan Indonesia bisa menjadi pelaku untuk pembangunan mobil terbang di masa mendatang.

You may also like

Aplikasi Lensa AI Diduga Rasis dan Rampas Karya Seniman

Toyota Yakin Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia Terus Tumbuh di 2023

Whole Sales Toyota Indonesia hingga Akhir November Tembus 303 Ribu Unit

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button