Desain Istana Garuda di IKN Disindir “Kerajaan Siluman”, Menkominfo Jelaskan Makna Simbolis
Desain Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, mendapatkan perhatian dan sindiran dari netizen dalam sepekan terakhir. Kritik datang terutama dari media sosial, dengan beberapa netizen menyebut desain tersebut terkesan “mistis” dan “seperti markas Batman.”
Salah satu unggahan di platform X dari akun @AiraNtieReal yang memiliki 6.361 pengikut mendapatkan ribuan komentar, retweet, dan likes yang sebagian besar menyoroti desain yang dinilai menyeramkan.
Menanggapi reaksi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan penjelasan mengenai konsep seni di balik Istana Garuda. Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa desain ini dirancang sebagai representasi burung Garuda, simbol persatuan Indonesia yang juga menjadi bagian dari lambang negara, Bhineka Tunggal Ika.
Budi Arie menjelaskan bahwa Istana Garuda bukan hanya menjadi landmark bagi IKN, tetapi juga merupakan perpaduan seni, sains, dan teknologi karya anak bangsa, yang mencerminkan kebanggaan nasional.
“Desain Istana Garuda merupakan produk karya anak bangsa yang berbasis budaya nusantara. Ini juga simbol dari lambang negara Indonesia yakni Burung Garuda,” kata Budi dikutip dari Antara.
Sementara itu, dari sisi teknologi Istana Garuda dibuat dengan pembuatan patung yang telah dipatenkan memanfaatkan beragam jenis material seperti tembaga, kuningan, galyalum, dan kaca.
Menariknya, nantinya Istana Garuda juga akan menunjukkan sentuhan sains ke dalam sebuah seni melalui perubahan waktu karena material tembaga dan kuningan akan mengalami proses oksidasi membuat warna material perlahan-lahan berubah hingga menjadi hijau toska yang terang.
Desain istana ini, yang dirancang oleh seniman Nyoman Nuarta, pembuat patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, diharapkan menjadi ikon yang akan meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia.
Istana Kepresidenan di IKN, yang berada di lahan seluas 55,7 hektare, dirancang dengan bentuk burung Garuda yang mengepakkan sayap. Material bangunan mencakup kerangka baja serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum, dan kaca. Menkominfo juga menambahkan bahwa warna bangunan akan berubah menjadi hijau tosca seiring proses oksidasi material tembaga dan kuningan.
Budi Arie menyebutkan bahwa Istana Garuda adalah istana presiden pertama di dunia yang dibangun sebagai karya seni, dan desainnya mencerminkan budaya nusantara.
Istana ini juga diharapkan menjadi ikon yang tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga menarik perhatian masyarakat dunia dan berdampak positif pada sektor pariwisata.
“Istana Kepresidenan di IKN menjadi ikon dan kebanggaan kita sebagai warga bangsa. Tentu ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dunia sehingga akan berdampak positif pada kemajuan sektor pariwisata,” tutup Budi.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)