Deteksi Dini COVID-19, Masyarakat Bisa Tes Mandiri di Rumah

Menyusul adanya gelombang kenaikan kasus dalam beberapapekan terakhir, masyararat diminta untuk melakukan deteksi dini, termasuk melakukan tes COVID-19. 

Tanpa perlu adanya bantuan tenaga kesehatan, masyarakat rupanya dapat melakukan tes COVD-19 secara mandiri dari rumah.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 tahun 2023 tentang Pedoman Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Masa Endemi.

“Ada di Permenkes Nomor 23 Tahun 2023. Sama ada alat rapid test yang mesti sudsh verified Kemenkes,” kata Nadia kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Seperti yang telah disinggung, saat ini telah tersedia produk tes cepat antigen mandiri yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. 

Nantinya masyarakat dapat memasukkan hasil tes antigen mandiri atau self-testing ke dalam aplikasi SATUSEHAT Mobile.

Berdasarkan laman Kemenkes RI, tes cepat antigen mandiri, merupakan metode tes COVID-19 secara mandiri, yang dalam prosesnya tidak memerlukan bantuan tenaga kesehatan, baik saat pengambilan spesimen, hingga pembacaan hasil tes, sebagai upaya skrining mandiri dalam rangka deteksi dini COVID-19.

Ketika terkonfirmasi positif COVID-19, Pemerintah juga memberikan layanan telemedisin bagi masyarakat dengan hasil tes positif COVID-19.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu ragu untuk melaporkan hasil tes cepat antigen mandiri melalui aplikasi SATUSEHAT, unggah hasil tes dengan cara pindai kode QR dan mengisi data yang diperlukan.

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 mengalami lonjakan cukup signifikan selama beberapa pekan terakhir. Di Jakarta saja, total sudah ada 365 kasus terdeteksi per 13 Desember 2023.

Pada 11 Desember 2023, kasus positif ditemukan sebanyak 57 kasus, lalu pada 12 Desember sebanyak 127 kasus dan pada 13 Desember sebanyak 131 kasus.

Dinkes DKI menyebut per 13 Desember 2023 sebanyak 44 pasien dalam perawatan di rumah sakit karena COVID-19, 32 kasus bergejala sedang di ruang isolasi rumah sakit dan 12 kasus di ICU. 

Penggunaan tempat tidur di rumah sakit pun stabil di bawah lima persen dan belum ada kenaikan.

Sumber: Inilah.com