Di Depan Komisi X, Dosen ASN Curhat Tukin 5 Tahun tak Kunjung Cair

Selasa, 5 November 2024 – 16:49 WIB

RDP Dosen dengan Komisi X DPR RI (Foto: inilahcom/Harris)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Dosen ASN yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mencurahkan keluhannya di hadapan Anggota Komisi X DPR RI.

Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung dewan, dosen ASN mengeluh tunjangan kinerja (tukin) tak kunjung cair selama lima tahun.

mendesak pemerintah segera melunasi tunggakan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayarkan selama hampir lima tahun.

Advertisement

“Dan hanya Kemendikbud saja yang dikecualikan untuk mendapatkan tunjangan kinerja. Padahal besaran tunjangan kinerja itu dua kali lipat lebih dari gaji pokok. Inilah yang kami rasakan. Jadi ketidakadilan, diskriminasi. Jadi ketika undang-undang ASN 2014 itu menyatakan bahwa PNS berhak mendapatkan tunjangan kinerja. Tetapi kemudian dia harus diatur dalam PP Pasal 81. Kenyataannya tidak, tapi diatur dalam perpres setiap kementerian dan lembaga,” kata Fatimah, koordinator pejuang tukin yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kampus (SPK) saat rapat dengar pendapat di Komisi X DPR RI, Selasa (5/11/2024).

Fatimah kemudian membandingkan ASN yang bekerja dibawah koordinasi Kementerian Agama (Kemenag) yang Tukin-nya dibayar tepat waktu.

“Padahal tukin mereka lebih rendah dibandingkan Kemenikbudristek. Aturan Tukin itu selalu mengecualikan kami. Tapi hak kami tidak dibayarkan sampai sekarang 5 tahun sampai Desember 2024,” ujar Fatimah.

“Bayangkan kami hanya mendapatkan Rp0 tunjangan kinerja. Sedangkan yang lainnya Rp10 juta dan sebagainya. Selisih gaji kami itu Rp4-10 juta setiap bulannya dibandingkan dosen kementerian lain. Sedangkan dosen kementerian lain adalah porsi paling besar jumlah dosennya,” sambung Fatimah.

Lebih jauh, Fatimah menegaskan masalah ini bukan sekadar soal finansial, melainkan juga penghargaan terhadap pengabdian para dosen yang telah lama menunggu hak mereka terpenuhi.

“Sehingga, maaf Pak, data di sini ada dosen yang mau bunuh diri. Itu yang paling parah sudah. Ini harus diselamatkan. Dia terlilit utang,” sambung Fatimah.
 

Topik

BERITA TERKAIT