News

Kabel Optik Makan Korban, Pakar Desak Perda SJUT Segera Disahkan

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Yoga menyebut bahwa beberapa kasus yang ditimbulkan berkaitan dengan kabel fiber optik di jalan raya, harus menjadi perhatian serius bagi Pemprov DKI Jakarta untuk berbenah, karena sudah memakan korban.

“Kasus terjeratnya leher warga oleh kabel fiber optik dan driver ojek karena menghindari kabel utilitas, harus menjadi momentum Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat pemindahan seluruh sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) ke bawah tanah/trotoar,” terang Nirwono kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (6/8/2023).

Mungkin anda suka

Tak hanya itu, ia juga meminta agar peraturan daerah (Perda) mengenai SJUT segera disahkan. Dengan target pada seluruh SJUT sudah dipindah ke bawah tanah/trotoar

“Pemda DKI Jakarta dan DPRD DKI perlu segara mempercepat pengesahan Perda SJUT, agar pelaksanaan pemindahan jaringan utilitas ke bawah tanah/trotoar bersamaan dengan kegiatan revitalisasi trotoar yang tengah dilaksanakan dinas bina marga DKI,” terangnya.

Nirwono juga menyebut bahwa Pemprov DKI Jakarta harus berani bertanggung jawab akan keamanan dan keselamatan warganya. “Sehingga dalam kasus warga terjerat kabel Pemda (pemerintah daerah) tidak boleh lepas tangan atau menyalahkan perusahaan kontraktor kabel utilitas tersebut,” tegasnya.

Bahkan, lanjut dia, Pemda DKI harus ikut bertanggung jawab sekaligus memberi sanksi tegas kepada perusahaan kontraktor utilitas atau kabel serat optik tersebut.

“Dan pemilik/perusahaan pemberi tugas kepada kontraktor tersebut, karena lalai mengawasi pekerjaannya dan memelihara kabel utilitas dengan baik,” pungkas Nirwono.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rif’at Alfatih tidak bisa beraktivitas lantaran lehernya terkena kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada Kamis (5/1/2023).

Meski sudah enam bulan berlalu, Sultan belum sembuh total, tidak ada juga tanggung jawab dari pemilik kabel optik, maupun pemerintah Jakarta terkait penderitaan yang dialaminya.

Sultan jadi korban kabel optik menjuntai tak keruan di kawasan Jakarta Selatan itu. Kabel ini tersangkut di salah satu mobil, persis di depan Sultan. Kabel itu tiba-tiba terlepas dan mengenai leher Sultan.

Sultan kesakitan dan saat itu juga berdarah. Kejadian ini mengakibatkan Sultan menderita, tak bisa berbicara, hingga sulit bernapas.

Tak sampai disitu, kejadian kabel fiber optik ini juga sudah sampai menyebabkan tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Vadim (38). Ia meninggal setelah menjadi korban kabel menjuntai di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu (29/7/2023) dini hari.

“Betul korban meninggal saat dirawat di rumah sakit,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Wilayah Jakarta Barat, AKP Agus Suwito dalam keterangannya, Kamis (4/8/2023).

Kronologinya, pada saat itu korban Vadim tengah mengendarai sepeda motor dari arah timur menuju ke arah barat di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah Jakarta Barat. Namun karena kurang konsentrasi saat melintas dekat Gudang Djarum dia berupaya menghindari kabel yang melintang di jalan hingga terperosok ke arah trotoar.

“Korban terkena kabel telkom yang melintang di jalan yang mengakibatkan pengendara terperosok jatuh sebelah kanan,” ungkap Agus.

Korban Vadim langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat. Namun, nyawanya tak tertolong dan korban dinyatakan meninggal oleh dokter. Atas peristiwa itu, pihak kepolisian berencana memanggil pemilik kabel tersebut. Kasus ini sendiri masih dalam tahap penyelidikan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button