News

Di Hadapan DPR, Nicke Ngaku Siap Relokasi Warga dan Depo Pertamina Plumpang

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengaku siap melaksanakan dua opsi yang ditawarkan pemerintah dalam penanganan insiden kebakaran Depo Pertamina Pelumpang. Bahkan ia menyatakan siap menjalankan kedua opsi tersebut sekaligus, yakni memindahkan warga dan relokasi depo ke tempat yang lebih aman.

Hal itu disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (14/3/2023). Ia menyatakan kedua opsi itu lebih masuk akal ketimbang menutup depo yang sudah berjalan saat ini.

“Agar semuanya aman, agar masyarakat aman, dan operasional BBM aman, maka pembangunan buffer zone menjadi suatu hal yang urgen,” kata Nicke

Nicke menyebut sebenarnya pembahasan relokasi ke PT Pelindo di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, sudah disinggung sejak 3 tahun lalu. Hal ini menindaklanjuti kemungkinan permintaan ke BBM menurun di tahun-tahun berikutnya.

Nicke menjelaskan, tindak lanjut bisa dengan 2 opsi, yakni memindahkan depo dan juga merelokasi warga sekitar. Hanya, sambung dia, warga yang dipindahkan berkategori di sekitar buffer zone.

“Apakah warganya yang direlokasi atau terminalnya? Maksudnya warga di sini yang buffer zone, karena Terminal Plumpang tidak bisa kita tutup, ini bisa berpengaruh ke ketahanan suplai nasional,” ungkapnya.

Meski demikian, Nicke mengaku relokasi ke PT Pelindo tak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Menurutnya lahan Pelindo di Kalibaru bisa siap digunakan untuk pembangunan di akhir 2024.

“Dan nanti lahan Pelindo itu baru siap di akhir 2024. Jadi setelah itu baru kita siap membangun, itu pun perlu waktu antara 2, 3 tahun sehingga terminal baru ini mungkin baru jadi 4 atau 5 tahun kemudian,” tuturnya.

Oleh karena itu, untuk antisipasi awal Pertamina akan membangun buffer zone di sekitar Depo. Pembangunan disesuaikan dengan standar pengamanan internasional yang berlaku.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button