Di Mana Enam Juta Pengungsi Suriah Tinggal Saat Ini?


Pada Minggu (8/12/2024) pagi, jutaan warga Suriah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terbangun dan menyadari bahwa negara mereka telah berubah setelah pasukan oposisi menyerbu Damaskus dan mengakhiri kekuasaan Presiden Bashar al-Assad selama 24 tahun.

Jatuhnya Damaskus terjadi setelah perang selama 13 tahun ketika jutaan warga Suriah secara paksa mengungsi di dalam negeri atau melintasi perbatasannya untuk mencari kesempatan membangun kembali kehidupan mereka. Lebih dari 13 juta warga Suriah mengungsi

Mengutip Al Jazeera, pada 2011, saat dimulainya pemberontakan rakyat terhadap al-Assad, populasi Suriah sekitar 21 juta jiwa. Pada tahun-tahun berikutnya, hampir setengah juta orang terbunuh, lebih dari satu juta orang terluka, dan sekitar 13 juta orang meninggalkan rumah mereka.

Pada 2024, PBB melaporkan, setidaknya 7,4 juta warga Suriah masih mengungsi di dalam negeri, dengan sekitar 4,9 juta mencari perlindungan di negara-negara tetangga. Sebanyak 1,3 juta lainnya telah bermukim di tempat lain, sebagian besar di Eropa. Negara tetangga dengan pengungsi Suriah terdaftar terbanyak adalah Turki, Lebanon, Yordania, dan Irak.

Negara Mana yang Menampung Pengungsi Suriah Terbanyak?

Sekitar setengah dari pengungsi terdaftar di Suriah, atau 3,1 juta, tinggal di Turki, yang menampung populasi pengungsi terbesar di dunia. Pemerintah Turki memberikan Status Perlindungan Sementara (TPS) kepada warga Suriah, yang memungkinkan mereka tinggal secara legal, meskipun tidak memberikan jalur menuju kewarganegaraan.

Lebanon adalah negara kedua yang menampung pengungsi Suriah dengan sekitar 774.000 orang terdaftar. Jika termasuk orang yang tidak terdaftar, jumlah totalnya meningkat menjadi sekitar 1,5 juta. Hal ini menjadikan Lebanon sebagai negara dengan konsentrasi pengungsi Suriah tertinggi dibandingkan dengan jumlah penduduknya, dengan satu dari lima orang merupakan pengungsi Suriah.

Jerman menampung jumlah pengungsi Suriah terbesar ketiga – sekitar 716.000 – menurut PBB. Setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan, Kementerian Dalam Negeri dan Komunitas Federal Jerman mengumumkan penangguhan keputusan atas permohonan suaka dari warga negara Suriah. Keputusan tersebut memengaruhi lebih dari 47.770 permohonan suaka, menurut juru bicara Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF).

Negara-negara dengan jumlah pengungsi Suriah terdaftar terbanyak:

  • Turki: 3.112.683
  • Libanon: 774.697
  • Jerman: 716.728
  • Irak: 286.099
  • Mesir: 156.465
  • Jerman: 97.939
  • Swedia: 86.956
  • Belanda: 65.622
  • Yunani: 50.759

Menurut UNHCR, telah terjadi peningkatan jumlah pengungsi yang kembali ke Suriah. Dalam delapan bulan pertama 2024, sekitar 34.000 pengungsi Suriah telah diverifikasi telah kembali ke rumah, meskipun jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.