Market

Di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Investor Dapat Berburu Saham-saham Komoditas

Secara fundamental, analis menengarai terjadinya perang Rusia-Ukraina dapat membawa kontribusi positif bagi Indonesia. Sebab, RI merupakan penghasil komoditas terbesar di dunia. Investor pun dapat melakukan perburuan pada saham-saham berbasis komoditas.

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (24/2/2022) sore turun mengikuti anjloknya bursa saham regional dan global akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

IHSG menutup perdagangan hari ini dengan melemah 102,24 poin atau 1,48 persen ke posisi 6.817,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,43 poin atau 1,16 persen ke posisi 973,65.

“Melemahnya IHSG dan mayoritas indeks Asia pada hari ini karena memanasnya hubungan Rusia dan Ukraina yang membuat para pelaku pasar menjadi khawatir,” kata Analis Kanaka Hita Solvera (KHS) Andhika Cipta Labora di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil melumpuhkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan “menaklukkan” pertahanan udara mereka. Sebelumnya, militer Ukraina mengatakan lima pesawat Rusia dan satu helikopter ditembak jatuh di wilayah Luhansk.

Sisi Positif Perang Rusia-Ukraina

Kendati demikian, Andhika menilai dari sisi fundamental bahwa terjadinya perang dapat membawa kontribusi positif bagi Indonesia, karena Indonesia merupakan penghasil komoditas terbesar di dunia.

Ia pun menyarankan para pelaku pasar untuk menghindari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar atau market cap besar yang bisa menjadi penekan indeks.

“Lalu juga para pelaku pasar bisa mencermati saham-saham di sektor komoditas, karena dengan adanya perang akan menaikkan harga komoditas,” kata Andhika.

Saat pembukaan melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dengan sektor transportasi & logistik turun paling dalam  4,93 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen nonprimer masing-masing turun 2,42 persen dan 2,25 persen.

Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor energi dan sektor perindustrian masing-masing sebesar 2,23 persen dan 0,75 persen.

Penutupan IHSG sendiri yang melemah tajam terbatasi oleh aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar. Ini terlihat dari jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar yang mencapai sebesar Rp894,27 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp821,07 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.078.324 kali transaksi. Jumlah perdagangan saham sebanyak 31,56 miliar lembar saham senilai Rp21,17 triliun. Sebanyak 109 saham naik, 492 saham menurun, dan 82 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 478,79 poin atau 1,81 persen ke 25.970,82, Indeks Hang Seng turun 758,72 poin atau 3,21 persen ke 22.901,56, dan Straits Times terkoreksi 121,12 poin atau 3,57 persen ke 3.271,88.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button