News

Di Tengah Polemik Effendi Simbolon, Komisi I Undang Andika dan Dudung Rapat pada 26 September

Rabu, 14 Sep 2022 – 19:57 WIB

Komisi I tni dudung andika - inilah.com

(Foto: dok DPR)

Komisi I DPR menjadwalkan rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pada 26 September 2022.

Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari tidak menjelaskan apakah rapat tersebut akan membahas persoalan antara Dudung dengan anggota Komisi I Effendi Simbolon.

Agenda rapat 26 September itu, sambung Abdul Kharis, yaitu membahas persetujuan rancangan kerja/rancangan anggaran (RKA)TNI dan Kementerian Pertahanan. Menhan Prabowo juga dijadwalkan hadir.

“Yang saya tahu ada rapat tanggal 26 (September) dengan Menhan, Panglima, dan Kepala Staf. Tanggal 26 InsyaAllah,” kata Abdul Kharis kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Namun Abdul Kharis tak menampik apabila ada anggota DPR yang ingin membahas persoalan Dudung dengan politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon.

“Ya terserah anggota mau nanya atau nggak. Yang pasti agenda kita pembahasan anggaran ya. RKA KL yang terakhir besok, persetujuan,” ujar Abdul Kharis.

Terkait persoalan Dudung dengan politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon, pihaknya berharap dapat diselesaikan dengan baik.

“Saya kira kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah, udah, nggak usah diperpanjang,” pungkasnya.

Sebelumnya dalam rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, pada Senin (5/9/2022), anggota Komisi I Effendi Simbolon mempertanyakan keretakan hubungan antara Andika dan Dudung akibat tidak lolosnya putra Dudung sebagai anggota TNI.

Politikus PDIP itu menyebut terjadi ketidakharmonisan hubungan di jajaran pimpinan TNI.  Ia pun menyebut TNI sudah seperti gerombolan.

Usai rapat dengan Komisi I, Andika memberikan klarifikasi. Ia menyebut hubungan dengan Dudung baik-baik saja, putra Dudung juga telah diloloskan menjadi prajurit TNI.

Tak lama berselang, viral video Dudung yang memerintahkan jajarannya memprotes Effendi Simbolon. Usai mendapat perintah itu, TNI Angkatan Darat di berbagai daerah ramai-ramai mengecam pernyataan Effendi Simbolon.

“Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Nggak berpengaruh, nggak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat ‘angin’ masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam,” kata Dudung dalam video yang viral tersebut.

Effendi pun menyatakan permintaan maaf kepada TNI. Ia mengaku bersalah telah menggunakan diksi TNI dengan gerombolan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button