Diabetes Tipe 1 Makin Marak, Ini Penyebab dan Solusi dari IDI Barito Selatan


Menurut informasi dari idibaritoselatan.org, diabetes adalah salah satu penyakit yang paling umum diderita oleh masyarakat Indonesia. Diabetes tipe 1 adalah kondisi yang muncul ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Sejak tahun 2022, 41.817 orang di Indonesia menderita diabetes tipe 1, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tipe 1 tertinggi di Asia.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Kabupaten Barito Selatan adalah organisasi profesi yang menaungi para dokter di wilayah Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pengembangan profesi kedokteran. 

IDI Kabupaten Barito Selatan menjelaskan diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara efektif. Hormon yang dikenal sebagai insulin berfungsi untuk mengatur tingkat gula dalam darah dan membantu membawa glukosa ke dalam sel-sel tubuh.

IDI menjelaskan betapa pentingnya program kesehatan terutama edukasi terkait bahaya penyakit diabetes tipe 1 bagi kesehatan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya diabetes tipe 1 serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya penyakit diabetes tipe 1?

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel beta di pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya diabetes tipe 1 meliputi:

1. Faktor usia 

Diabetes tipe 1 lebih umum ditemukan pada anak-anak dan remaja, terutama pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun. Selain itu, karena kurangnya paparan sinar matahari, yang dapat mempengaruhi kadar vitamin D, orang yang tinggal jauh dari garis khatulistiwa mungkin lebih rentan.

2. Reaksi terhadap kekebalan tubuh

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang sehat. Proses ini menyebabkan penurunan produksi insulin atau bahkan penghentiannya sepenuhnya. Meskipun penyebab spesifik dari reaksi autoimun ini belum diketahui, faktor lingkungan dan genetik diduga berkontribusi.

3. Terinfeksi virus

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus tertentu, seperti virus Coxsackie dan Epstein-Barr (EBV), dapat menyebabkan diabetes tipe 1 melalui perubahan sistem imun yang menyerang sel beta pankreas.

4. Faktor lingkungan

Meskipun faktor genetik berperan, faktor lingkungan dan kebiasaan hidup seperti pola makan, paparan terhadap racun tertentu, dan infeksi juga dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 1. Penting bagi Anda untuk menjaga pola makan terutama menghindari terlalu banyak mengonsumsi gula agar mengurangi diabetes.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 1?

Pengobatan untuk penderita diabetes tipe 1 bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa obat dan terapi yang direkomendasikan meliputi:

1. Terapi Insulin

Karena tubuh tidak menghasilkan insulin sendiri, penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin secara teratur. Ini tidak dapat diberikan dalam bentuk pil karena lambung akan mencernanya. Selain itu, alat ini dapat disesuaikan untuk memberikan insulin secara konsisten, terutama saat makan. Pump insulin terhubung ke kateter di bawah kulit.

2. Obat Antihipertensi

Antihipertensi, seperti Chlorothiazide, Chlorthalidone, dan Hydrochlorothiazide/HCT, adalah obat tekanan darah tinggi yang sering diresepkan untuk pasien diabetes tipe 1. Namun, obat ini harus diresepkan langsung oleh dokter.

Selain mengonsumsi obat yang sudah dijelaskan, penting untuk tetap menjaga pola makan sehat. Menerapkan diet tinggi serat dan rendah lemak, serta memperhatikan asupan karbohidrat, sangat penting juga dalam pengelolaan gula darah. Apabila mengalami gejala diabetes tipe 1, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi individu.