News

Dianggap Sukses di Jatim, Khofifah Masuk Tiga Besar Capres 2024

Pelan tapi pasti, Khofifah Indar Parawansa merangsek masuk bursa Pilpres 2024. Elektabilitasnya menanjak hingga menembus tiga besar capres.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dikutip Kamis (31/3/2022), menyampaikan hasil survei LSI yang menempatkan Khofifah di posisi tiga besar bursa Capres 2024. Teratas ditempati Ganjar Pranowo, disusul Prabowo Subianto.

Survei LSI di Jawa Timur, menyebut Ganjar teratas dengan 22,5 persen pendukung. Sedangkan Prabowo 20,2 persen. Sementara Khofifah 10,6 persen. Diikuti Tri Rismaharini 7,5 persen dan Anies Baswedan 5,7 persen. Sementara nama-nama lain yang beredar di bursa Pilpres 2024, perolehan dukungannya kurang dari 4 persen. Belum menjawab 7,8 persen.

Menurut Djayadi, moncernya elektabilitas Khofifah tidak lepas dari kinerjanya sebagai gubernur Jawa Timur yang sangat memuskan publik.

Dia bilang, warga Jatim sangat puas dengan kepemimpinan Khofifah. Sehingga wajar bila Khofifah memiliki banyak pendukung militan. “Tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur kepada Khofifah tinggi yaitu 71,3 persen dan 18,3 persen menyatakan sangat puas,” ungkapnya.

Masih kata Djayadi, ada tiga alasan utama masyarakat memilih capres. Yakni, merakyat atau memperhatikan rakyat, tegas dan berwibawa, serta bersih dari KKN.

Dalam hal ini, Prabowo dipilih karena tegas dan berwibawa. Sedangkan Ganjar dipilih karena alasan merakyat.

Pengambilan data lapangan dilakukan pada 6-13 Maret 2022. Populasi survei seluruh WNI di Jawa Timur, yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Ukuran sample sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.

“Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih. Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20 persen dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti,” terang Djayadi.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button