Diberi Anggaran Cekak Menteri Ini tak Mengeluh, Padahal Tugasnya Berat

Meski diberi anggaran cekak, hanya Rp92 miliar untuk 2025, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman tak sedikitpun mengeluh. Gagasan cemerlangnya muncul. Bagaimana mencari investor untuk membiayai program transmigrasi.

Peraih Adhi Makayasa karena lulus dengan nilai terbaik di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1999, mengatakan, ke depan, pembiayaan untuk program trnasmigrasi diarahkan bersistem bottom-up. Cukup berbeda dengan pembiayaan dari pemerintah yang sistemnya top-down.

“Misalkan ada lahan, kemudian ada beberapa investor contohnya investor dari luar yang membutuhkan 10 ribu hektare untuk kakao. Nah, kalau misalkan nanti petaninya, itu dari transmigran, kemudian kita juga minta hilirisasi. Jadi, pabrik coklatnya pun di situ, nanti tenaga kerjanya pun dari situ,” kata Menteri Iftitah di Jakarta, dikutip Rabu (13/11/2024).

Dengan pola ini, lanjut Menteri Iftitah, pihak yang memberangkatkan transmigran bukan lagi dari negara, melainkan investor yang membutuhkan tenaga kerja untuk menggarap lahan dan bekerja di pabriknya.

“Jadi, nanti ketemu antara kepentingan dari kami Kementerian Transmigrasi untuk menempatkan penduduk, terus kemudian juga memberikan pekerjaan, kehidupan yang lebih baik, tetapi juga menguntungkan juga bagi para investor,” ujar Menteri Iftitah.

Ia mengatakan, program transmigrasi dengan pembiayaan dari investor tersebut ujungnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Nanti, ujungnya itu adalah kepada perekonomian dan pertumbuhan ekonomi negara,” ujar Menteri Iftitah.

Dengan pagu anggaran sebesar Rp92 miliar untuk tahun 2025, Kementerian Transmigrasi hanya bisa memberangkatkan 40 Kepala Keluarga (KK) untuk program transmigrasi.
“Kalau secara kapasitas, itu hanya 40 Kepala Keluarga (KK). Sangat rendah sekali,” ujar Menteri Iftitah.

Sebelumnya, Menteri Iftitah yang juga mantan ajudan Presiden SBY itu, membeberkan, fokus Kementerian Transmigrasi ke depan adalah melakukan revitalisasi kawasan yang sudah ada. Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Di mana, terdapat 45 kawasan transmigrasi yang akan dilakukan revitalisasi.

“Revitalisasinya itu dalam bentuk, misalkan peningkatan sarana-prasarananya. Kemudian, pendidikan dan kesehatannya, hal-hal yang memang perlu dilengkapi, sehingga orientasinya itu berorientasi kepada kesejahteraan, bukan lagi kepada perpindahan penduduknya dulu. Tapi fokusnya dulu adalah kepada kesejahteraan,” ujar Iftitah yang saat ini kader Partai Demokrat.