Tahun anggaran 2025, PT Hutama Karya (Persero/HK) mengajukan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp13,86 triliun. Katanya untuk modal membangun tol Trans Sumatra. Di sisi lain, utang HK mencapai Rp53,11 triliun.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto bilang, duit PMN sebesar Rp13,86 triliun akan digunakan untuk pembangunan ruas tol Jambi-Rengat, sebesar Rp7,6 triliun. Ruas Rengat-Junction Pekanbaru senilai Rp5,8 triliun, dan perencanaan teknis tol Trans Sumatra Tahap III senilai Rp400 miliar.
“Penambahan PMN kepada Hutama Karya diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan PDRB dan meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatra, serta memberikan kontribusi bagi penerimaan negara,” kata Budi, Jakarta dikutip Rabu (10/7/2024).
Di sisi lain, keuangan Hutama Karya ternyata merah. Jumlah utang (liabilitas) per kuartal I-2024, sebesar Rp53,11 triliun. Namun, tingkat ekuitas BUMN karya ini, lumayan tinggi. Senilai Rp116,89 triliun hingga tiga bulan pertama tahun ini.
Mungkin takut salah omong, Budi tak menjelaskan sumber utama utang Hutama Karya yang bernilai fantastik itu. Yang jelas, kewajiban perusahaan terhadap vendor masih dalam tahap penyelesaian.
“Terkait dengan utang-utang pada vendor yang merupakan utang baru dan terkait dengan permasalahan utang vendor yang ditanyakan Pak Amin (anggota DPR RI) kemarin, saat ini telah diselesaikan dan sebagian dalam proses,” ujar Budi.
Saat ini, utang HK mengalami kenaikan signifikan ketimbang September 2023. Saat itu, utang HK sebesar Rp30 triliun. Utang itu berasal dari pinjaman bank dan obligasi. Sedangkan posisi utang pada Juni 2023, lebih gede Rp14 triliun ketimbang September 2023.
Menurunnya utang setelah perusahaan menjual dua ruas tol kepada Indonesia Investment Authority (INA) dengan nilai transaksi Rp20 triliun. Kedua ruas yang berhasil didivestasi adalah Tol Medan – Binjai dan Bakauheni – Terbanggi Besar.
“Jadi sebelum kami melakukan aset recycling per Juni 2023 pinjaman kami sebesar Rp44 triliun, kami sudah melakukan aset recycling dan sudah menerima atas dua ruas yaitu Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp20 triliun,” ucap Budi.