Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengklaim sejatinya Kemenkes termasuk instansi pemerintah yang sudah banyak menggunakan alat kesehatan (alkes) produk dalam negeri. Nadia menyampaikan hal tersebut saat meresponi teguran Presiden Joko Widodo masih ada instansi yang membeli produk impor ketimbang lokal.
“Kemenkes urutan ke-3 dalam penggunaaan komponen dalam negeri di antara kementerian dan lembaga,” kata Nadia, Jumat (26/3/2022).
Menurut Nadia, pihaknya sudah berusaha mengurangi ketergantungan dengan alat kesehatan impor. Yakni dengan mendorong pengembangan alkes oleh produsen dan perguruan tinggi.
“Pasti kita mendorong agar penggunaan (alkes) dalam negeri pada setiap fasilitas kesehatan. Upaya mendorong produsen dalam negeri dan bekerjasama dengan pihak universitas dalam pengembangan alkes,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi merasa sedih alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang besar tidak tersalurkan dengan baik. Masih ada instansi yang membeli produk impor ketimbang lokal. Presiden sampaikan hal itu saat memberi arahan terkait aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/03/2022).
“Cek sekali lagi, sedih sekali belinya barang-barang impor semua. Padahal kita memiliki. Anggaran pengadaan barang dan jasa untuk modal di pusat itu Rp526 triliun, sedangkan Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Walikota ada Rp535 triliun lebih gede daerah. Sekali lagi, saya ulang, pusat Rp526 triliun, daerah Rp535 triliun, BUMN jangan lupa saya detailkan Rp420 triliun. Ini duit gede banget, besar sekali,” ucap Jokowi.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)