MarketNews

Dikuasai Kelompok Tertentu, Marwan Curigai Direksi Anyar Antam

Pakar pertambangan, Marwan Batubara menyoroti komposisi direksi anyar PT Aneka Tambang (Persero) Tbk tidak mencerminkan keseimbangan.

Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRRES) ini, mempertanyakan susunan direksi anyar Antam yang dikuasai kelompok tertentu. Bahkan, boleh dibilang ‘nyrempet-nyrempet’ isu SARA. “Presiden milih menteri saja hati-hati. Banyak pertimbangannya. Termasuk memikirkan aspek keseimbangan. Bukan seperti sekarang ini,” tegas Marwan kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (29/12/2021)

Selanjutnya, Marwan menduga ada kelompok tertentu yang ingin merajai sektor pertambangan di tanah air. “Inilah oligarkhi yang sebenarnya. Kita harap, susunan direksi Antam yang baru jangan justru menjalankan agenda terselubung dari kelompok oligarkhi tersebut,” tegasnya.

Informasi saja, Kamis (23/12/2021), Menteri BUMN Erick Thohir merombak direksi Antam, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Di mana, susunan direksi baru Antam adalah sebagai berikut.

Posisi Direktur Utama Antam dijabat Nico Kanter, Direktur Pengembangan Usaha: Dolok Robert Silaban, Direktur Operasi & Produksi: I Dewa Bagus Sugata Wirantaya, Direktur Keuangan & Management Resiko: Elisabeth RT Siahaan, Direktur Sumber Daya Manusia: Basar Simanjuntak.

Dari komposisi ini, Marwan menilai tidak ada keseimbangan di jajaran petinggi Antam. Karena hanya dikuasai kelompok tertentu. “Kita prihatin, segala cara dilakukan demi melanggengkan oligarkhi,” pungkasnya.

Analis politik anggaran dari Center of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mendorong direksi anyar Aneka Tambang untuk menunjukkan kinerja yang bagus. Lebih baik menjawab penilaian miring dengan prestasi. “Saya setuju, manajemen baru atau direksi Antam yang baru harus bisa menunjukkan prestasi,” tutur Uchok kepada Inilah.com, Jakarta, Minggu (26/12/2021).

Dia juga mempertanyakan sejumlah nama yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan stafsus menteri BUMN, serta berafiliasi dengan parpol. “Direksi BUMN kan bukan jabatan politis. Jadi perlu orang-orang profesional yang menjalankannya. Makanya kita pertanyakan ini kepada Menteri BUMN,” tuturnya.

Ada satu nama direksi yang cukup menjadi sorotan. Yakni Basar Simanjuntak yang ditunjuk sebagai Direktur Sumber Daya Manusia: Antam. Dari penelusuran Inilah.com, Basar Simanjuntak adalah Caleg gagal dari PDIP untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat (Jabar) III.

Selain itu, Basar Simanjuntak adalah petinggi di Ikatan Alumni (IA) ITB, sama halnya dengan Stafsus Kementerian BUMN Arya Sinulaingga yang menjabat Sekjen IA ITB. “Kita tunggu saja apa gebrakan dari direksi Antam sekarang. Kalau miskin gebrakan berati memang tidak profesional. Memang ada masalah dalam proses rekrutmennya,” pungkas Uchok.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button