Market

Dilanda Kesulitan Keuangan, Startup Terbaik Kedua Versi LinkedIn Harus PHK

Dilanda kesulitan keuangan, satu per satu perusahaan rintisan (startup) berguguran. Giliran startup terbaik kedua versi LinkedIn Corporation, yakni Sayurbox harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Co-Founder and Chief Executive Officer (CEO) Sayurbox, Amanda Susanti menjelaskan, keputusan PHK dilakukan terhadap 5 persen dari total keryawan Sayurbox. Langkah ini dipilih demi menjaga kemandirian finansial, serta keberlanjutan roda bisnis perusahaan.

“Ini keputusan sulit bagi kami. Namun kami tidak bisa hindari. Agar perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan. Sehingga terus memberikan dampak positif kepada konsumen,” ungkap Amanda, Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Selain itu, kata Amanda, keputusan PHK ini, untuk menjaga kelangsungan hidup dari sejumlah mitra bisnis dan petani, serta para mitra lokal. “Kami masih ingin tetap ada. Kami ingin bisnis ini bisa sustainable dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Kepada karyawan yang kena PHK, Amanda menjanjikan paket kompensasi, sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk program pendampingan sampai pekerja yang kena PHK itu kembali memperoleh pekerjaan baru.

Tahun ini, perusahaan penyedia media sosial (medsos) berorientasi bisnis, LinkedIn Corporation merilis 15 startup terbaik di Indonesia. Di mana, Sayurbox berada di posisi kedua setelah Sociola.

Dengan pemeringkatan ini, Linkedln ingin dijadikan pijakan bagi para pencari pekerja milenial. Bahwa, startup mana yang berkualitas serta menjanjikan masa depan yang oke.

Namun kenyataannya, justru berkata sebaliknya. Kini, Sayurbox yang memiliki 800 karyawan, mengalami kesulitan keuangan. Sehingga harus melakukan PHK sebanyak 5 persen dari total karyawannya. Atau, setara 40 pekerja.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button