Anies Baswedan memberikan tanggapan atas permintaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan komitmennya terhadap aturan partai jika nantinya diusung di Pilkada Jakarta.
Anies menggangap konteks pernyataan Megawati itu bukan partai, melainkan bahwa setiap bakal calon kepala daerah yang diusung PDI-P untuk selalu tunduk kepada aturan atau konstitusi yang berlaku di Indonesia.
“Jadi, kita menyadari bahwa beliau merujuk kepada amanat konstitusi, cita-cita bernegara, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia satu, beragam tapi bersama dan itulah yang kita jadikan tujuan sama-sama,” kata Anies di Kantor DPD PDIP Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (24/8/2024).
Saat ditanyakan lebih dalam soal kapan ia menemui Megawati, Anies belum dapat memastikan. Ia menyebut akan mengabarkan awak media jika pertemuan dengan Megawati akan terjadi.
“Kita mengalir saja, nanti pada waktunya, seperti pertemuan hari ini, tidak direncanakan mengalir begitu saja, rilex, santai. Nanti kita kabari kalau ada kabar,” kata Anies.
Sebelumnya, Megawati tak bicara tegas untuk menolak atau menerima untuk mengusung Anies di Pilgub Jakarta. Namun, ia memberikan syarat Anies mau tunduk pada aturan partai.
“Ngapain ku suruh dukung Pak Anies. Dia bener nih, kalau mau ama PDIP, kalau mau PDIP jangan kayak gitu dong ya. Ya tinggal mau nggak nurut ya?” kata Megawati dalam pidatonya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8).
Nama Anies digadang-gadang maju Pilgub DKI Jakarta melalui PDIP. Namun, sampai saat ini PDIP belum mengumumkan secara resmi calon gubernur yang diusungnya di Pilgub Jakarta.