Pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang mengaku tak berminat maju pada Pilgub DKI pada 2024 diragukan. Malahan, Kasetpres tersebut dianggap hanya basa-basi politik saja.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai, pernyataan Heru yang disampaikan pada acara rapat koordinasi dengan KPK pada Kamis (15/12/2022), merupakan upaya untuk menakar peluangnya saja untuk diusung pada Pilgub 2024. “Iya semuanya kalau di awal-awal ngomong-nya enggak mikir, enggak minat, cuma kan Heru sambil menakar tuh peluangnya,” kata sosok yang akrab disapa Hendsat, kepada Inilah.com, di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Menurut Hensat, Heru yang memiliki rekam jejak birokrat, pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara, mumpuni untuk maju pada Pilgub 2024. Namun nampak aneh jika yang bersangkutan mengaku tak minat maju pilgub mengingat, sudah banyak poster-poster Heru yang bertebaran hingga ke sudut Ibu Kota.
“Kalau dia enggak berniat maju beneran ya enggak harus seperti itu juga. Kan dia Pj Gubernur juga Kasatpres, ada arahan juga dari presiden langsung,” tuturnya.
Dia berharap, sementara ini, Heruf fokus dan konsisten menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur DKI. “Saya rasa semua juga pada akhirnya bakal seperti itu. Tapi ya kita lihat saja. Kalau memang maju dia harus mundur dulu dari Kasetpres. Aturannya begitu,” tutupnya.
Sebelumnya, klaim Heru tak berminat masuk sebagai kontestan politik dalam Pilkada 2024 mendatang ia sampaikan pada kesempatan rapat koordinasi pencegahan korupsi yang dihadiri Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
“Dan tadi Bapak (Alexander Marwata) tanya, maju apa tidak, jadi Penjabat Gubernur saja sudah susah, berat, itu nanti 2024 serahkan kepada yang kepingin saja,” kata Heru.
Heru memastikan telah mengubur dalam-dalam keinginan tersebut. Pun menurutnya, porsi tugas yang dimandatkan kepadanya sebagai Pj sudah lebih dari cukup. “Saya melaksanakan tugas ini sampai selesai, sebagaimana amanat. Kemarin saya pelantikan ada kalimatnya begini ‘Pak, selama paling lama katanya satu tahun atau dapat diperpanjang’” selorohnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)