Empati

Arti Amanatul Wathan, Nama Masjid Tahan Gempa yang Dibangun UAH Care di Cianjur

Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat (UAH) melalui program UAH Care terus memberikan bantuan dan dukungan terhadap warga terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat. Salah satunya pembangunan Masjid bernama Amanatul Wathan yang bakal berdiri di Kampung Gintung, daerah Cugenang.

Pemberian nama rumah ibadah ini diproklamirkan UAH sekitar satu bulan pasca-dimulainya pembangunan masjid melalui program UAH Care.

Dalam keterangan melalui laman media sosial Instagram resmi sang Ustaz, masjid yang tengah dibangun dan diberi nama Amanatul Wathan nyatanya punya filosofi dan makna yang cukup dalam.

“Amanat seakar dengan kata aman, artinya tenang dan nyaman. Diharapkan setelah ada masjid in keadaan semakin tenang dan nyaman,” tulis UAH menjelaskan makna tersirat dari kata Amanatul dikutip inilah.com, Kamis (12/1/2023).

Amanat kata UAH juga seakar dengan kata iman. Dengan begitu, diharapkan jemaah yang beribadah di masjid berbentuk orang tengah sujud itu imannya semakin menguat.

“Amanat juga mengandung arti kejujuran dan ujian.

Diharapkan setiap yang beribadah bersikap jujur dalam hidup dan semangat menjalani ujian,” jelas UAH menambahkan dalam keterangannya.

Sementara, Wathan, lanjut UAH, diartikan sebagai Negeri dan se-isi penduduknya. “Bahwa Masjid ini dipersembahkan oleh anak-anak negeri yang kelak dapat berkhidmat untuk bangsa dan negaranya,” tukas UAH.

Lebih lanjut, sang Ustaz berharap, seluruh pihak yang telah mendukung serta membantu pembangunan masjid ini mendapatkan amal dan pahala jariyah yang tak terhingga.

Sebelumnya, Koordinator UAH Care Andre Firmansyah mengatakan, pembangunan masjid saat ini masih berlangsung dan menjadi salah satu program prioritas dari pihak mereka.

“Saat ini proses pembangunan masjid itu sedang berlangsung. Kami targetkan bisa rampung dalam 3 bulan ke depan,” kata Andre kepada inilah.com, Selasa (10/1/2023).

Andre menyebut, pembangunan masjid ini sejatinya memang diinisiasi oleh UAH, pasca-sang Ustaz mendatangi lokasi bencana. Beruntung, saat itu kata Andre, masyarakat di Kampung Gintung memiliki tanah wakaf yang pada prinsipnya memang diperuntukan untuk membangun sebuah masjid.

Alhamdulillah ada tanah wakaf, trus kebetulan tanah itu udah dua tahun mau dibangun masjid tapi tidak jadi. Qodarullah kita mau bangun masjid bersama UAH,” jelas Andre.

Andre menyebut, masjid yang dibangun tergolong unik. Dari penuturannya, rumah ibadah itu berbentuk jemaat yang tengah sujud.

“Jadi kami bersinergi di dalam naungan UAH Care ini. Pembangunan masjid dibangun secara swadaya dan gotong royong. Hanya saja, ini pembangunan tetap kami pantau dan libatkan para ahli dan arsitek untuk memaksimalkan pembangunan masjid milik warga ini,” tandas dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button