Market

Disebut Sri Mulyani Korban Investasi Bodong, Bursok Makin Tancap Gas

Sikap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menganggap enteng laporan Bursok Anthony Marlon, pegawai pajak Sumatera Utara tentang 2 perusahaan pengemplang pajak, bakal berbuntut panjang.

Dikutip dari akun twitter @kafi*********, Jakarta, Selasa (14/3/2023), Bursok meragukan Sri Mulyani yang mengaku telah melimpahkan laporannya ke OJK dengan surat bernomor S-11/IJ.9/2022 tertanggal 21 April 2022 yang diduga bodong, ternyata masih di Direktorat Intelijen Perpajakan KPDJP.

“Laporan itu bukanlah soal investasi bodong. Namun pengaduan perusahaan (PT) bodong, yakni PT Antares Payment Method dan PT Beta Akses Vouchers. Keduanya tak punya NPWP dan tidak terdaftar di Kemenhuk dan ham,” tulis Bursok yang juga Kepala Subbag Kantor Kawil DJP Sumatera Utara II itu.

Dalam kasus ini, Bursok meyakini, adanya kerugian negara yang jumlahnya tidak sedikit. Lantaran tak punya NPWP, perusahaan tersebut bisa menghindar dari kewajiban membayar pajak.

“Tapi bisa memiliki penghasilan di negara Republik Indonesia dengan cara membuka rekening virtual di 8 bank dan tidak membayar pajak,” lanjutnya.

Selanjutnya, dia mempertanyakan kasus Rafael Alun Trisambodo, eks pegawai eselon III Direktorat Jenderal Pajak yang punya aset gendut Rp56 miliar, yang memiliki safe deposit box (SDB) senilai Rp37 miliar. Menurut KPK, aset tersebut tak dimasukkan ke dalam LHKPN.

Berdasarkan UU pasal 17 UU Pajak Penghasilan dan Penghasilan Kena Pajak, SDB senilai Rp37 miliar milik Rafael itu mustinya kena PPh Rp12,664 miliar. “Dari kasus ini, potensi kerugian negara mencapai Rp63,2 miliar,” ungkapnya.

Mengingatkan saja, pada Jumat (11/3/2023), Sri Mulyani bersama Menkopolhukam Mahfud MD memberikan pernyataan pers dalam merespons temuan PPATK tentang transaksi janggal senilai Rp300 triliun.

Saat itu, Sri Mulyani menyatakan bahwa laporan Bursok tak lebih dari masalah pribadi yakni penipuan investasi bodong.

“Ini ternyata laporan staf saya sendiri yang membuat investasi dan kena tipu investasi bodong yang disalahin saya. Jadi, banyak orang mengalami masalah keuangan, seolah-olah bermulanya ke kami. Tapi enggak apa-apa kita tangani saja,” ungkapnya.

Dan, sosok Bursok sempat mengguncangkan jagat medsos lantaran 2 tahun laporannya itu tak ditanggapi Sri Mulyani. Sikap Sri Mulyani ini, seolah menampilkan sikap setengah hati dalam pemberantasan kejahatan keuangan di lembaganya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button