Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membatalkan rencana pengurangan jam operasional yang sebelumnya diumumkan sebagai bagian dari efisiensi anggaran. Keputusan ini diambil setelah muncul banyak keluhan dari pemustaka dan netizen.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @perpusnas.go.id, pada Jumat (8/12) sore, Perpusnas menyampaikan apresiasi atas perhatian publik dan menegaskan bahwa pengumuman sebelumnya sudah tidak berlaku.
“Dengan ini kami beritahukan bahwa pengumuman pagi ini tentang rencana perubahan waktu layanan di Perpusnas diralat dan dinyatakan tidak berlaku,” tulis pengumuman tersebut.
Dengan demikian, jam operasional Perpusnas tetap seperti semula:
- Senin-Jumat: 08.00-19.00 WIB
- Sabtu-Minggu: 09.00-16.00 WIB
Awal Mula Pengumuman Pemangkasan Jam Layanan
Sebelumnya, pada Jumat pagi, Perpusnas sempat mengumumkan pengurangan jam operasional sebagai bagian dari kebijakan efisiensi anggaran belanja kementerian/lembaga tahun 2025. Keputusan ini langsung mendapat reaksi negatif dari netizen, terutama para pemustaka yang mengandalkan fasilitas perpustakaan untuk belajar dan riset.
Keputusan pembatalan ini diumumkan bersamaan dengan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2025, di mana Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, menegaskan komitmen Perpusnas untuk hadir sebagai simbol martabat bangsa.
“Perpustakaan memiliki peran fundamental dalam pengembangan kecakapan literasi untuk peradaban bangsa. Para pustakawan dan pegiat literasi memiliki misi untuk menjaga harga diri bangsa melalui literasi,” ujar Aminudin.
Sinergi dengan Kemendikdasmen dan Program Literasi
Dalam Rakornas tersebut, Perpusnas juga menyatakan telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memastikan penyediaan buku bagi sekolah dan komunitas literasi, termasuk perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat (TBM).
“Kami akan melibatkan berbagai pihak, termasuk program corporate social responsibility (CSR), agar penyediaan buku ini bisa terealisasi dengan maksimal,” kata Aminudin.
Selain itu, Perpusnas juga akan mengoptimalkan sinergi antara TBM dan pegiat literasi melalui program Relawan Literasi Masyarakat (Rel Lima), yang akan dimulai dengan sejumlah program percontohan.