Disinggung Kader PDIP yang Masuk ke Kabinet Prabowo, Puan Tutup Mulut


Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani memilih tutup mulut terkait isu yang menyebut kadernya bakal ada yang masuk dalam kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut publik hanya perlu menunggu kapan pihaknya akan mengumumkan.

“Dan apakah akan menempatkan salah satu kader atau tidak, kita tunggu saja,” kata Puan dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024).

Di sisi lain, Puan menyebut saat ini PDIP masih berfokus mempersiapkan pelantikan anggota legislatif untuk periode berikutnya. Menurutnya, hingga sekarang belum ada pembahasan mengenai pengusungan nama-nama yang akan masuk dalam kabinet pemerintahan baru.

“Kami belum bicara terkait dengan masalah Kabinet, karena kami masih fokus dengan pelantikan tanggal 1 Oktober, pelantikan anggota DPR tanggal 1 Oktober,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman membeberkan rencana Prabowo Subianto yang akan merangkul semua pihak untuk pemerintahan mendatangnya.

Menurut Habiburokhman, Prabowo menginginkan agar semua elite politik baik di dalam maupun di luar pemerintahan akur. Sebab, pembangunan negara akan tak maksimal jika para elite politik ini tidak akur.

“Kenapa kita ini harus akur? Karena orang kan melihat elite. Rakyat kan melihat elit. Kalau elitenya akur, maka potensi-potensi kita (Indonesia) akan bangkit sebagai negara besar kalau kita akur,” kata Habiburokhman dalam melalui keterangan tertulis, diterima di Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Ia menegaskan Prabowo hanya menginginkan pemerintahan yang mulus dengan cara semua pihak bersatu membangun Indonesia.

“Kita ini harus akur. Pak Prabowo itu orang yang menerapkan prinsip ‘zero enemy’ di internal Indonesia. Kita sebagai sesama anak bangsa, enggak perlu kita saling memupuk permusuhan satu sama lain, kepentingan kita adalah bersatu. Memanfaatkan momentum ini untuk bangkit,” tuturnya.

Terkait apakah Prabowo bakal mengajak PDIP ke dalam koalisi pemerintahan, Habiburokhman tak menampik, karena pada dasarnya hubungan Prabowo dan PDIP khususnya Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

Namun, Habiburokhman mengatakan Prabowo akan menghormati segala keputusan politik PDIP jika ingin bergabung atau justru memilih berada di luar koalisi nantinya.

“Tapi baik di dalam maupun di luar kekuasaan kita tetap bersatu. Artinya ada tujuan-tujuan besar yang memang harus selalu kita satu frekuensi karena itu kita harus banyak dialog, jadi bukan model oposisi ya. Saya sepakat dengan senior saya Pak Hasto (Kristiyanto). Nggak ada istilah oposisi,” ujar dia.