Mees Hilgers terus menunjukkan perkembangan pesat bersama FC Twente. Bek tengah berusia 23 tahun ini sempat menjadi incaran klub besar seperti Feyenoord, PSV, bahkan tim dari Italia dan Spanyol.
Namun, Hilgers tetap setia kepada FC Twente dan menikmati peran barunya sebagai pemimpin di lini belakang.
Kesetiaan kepada FC Twente
Pada 2023, setelah Feyenoord meraih gelar juara Eredivisie, Hilgers mendapat tawaran untuk bergabung. Namun, ia memilih bertahan di De Grolsch Veste.
“Tidak pernah ada penyesalan atas keputusan itu,” kata Hilgers saat diwawancara Voetbal International, dikutip Kamis (28/11).
“Bermain untuk klub besar seperti FC Twente dengan dukungan besar dari para penggemar di wilayah ini adalah sesuatu yang saya syukuri. Saya masih berkembang di sini,” lanjutnya.
Hilgers juga disebut-sebut diminati PSV, serta beberapa klub dari Italia dan Spanyol. Meski begitu, ia tetap fokus pada FC Twente.
“Saya tahu ada banyak hal yang terjadi, tapi fokus saya adalah untuk membantu tim ini. Saya menikmati peran saya di sini, termasuk membantu para pemain muda berkembang,” ujarnya.
Peran Baru sebagai Pemimpin
Setelah Robin Pröpper pindah ke Rangers FC, Hilgers mengambil peran sebagai pemimpin lini belakang FC Twente. Ia mengakui peran ini memberinya tanggung jawab lebih besar.
“Saya belajar banyak dari Robin, terutama soal cara mengarahkan tim dan menempatkan pemain di posisi yang tepat. Sekarang, orang-orang lebih mengandalkan saya, dan itu cocok dengan karakter saya. Saya suka memberi arahan dan bersikap jujur kepada semua orang,” jelasnya.
Idola Baru di Indonesia
Hilgers juga memutuskan membela tim nasional Indonesia. Keputusannya ini membuat jumlah pengikut Instagram-nya melonjak dari 140 ribu menjadi 1,7 juta. Namun, cedera membuatnya absen pada jeda internasional terakhir, yang mengecewakan para penggemar di Indonesia.
“Saya mengalami nyeri di bawah kaki selama setengah tahun. Rasa sakit itu membuat saya berjalan dengan cara berbeda, yang akhirnya memicu keluhan di bagian lain tubuh,” ungkapnya.
Setelah istirahat dan terapi fisik selama pekan bebas kompetisi, Hilgers kini kembali fit dan telah bermain di semua pertandingan musim ini.
Pandangan ke Depan
Meski berada dalam radar klub besar, Hilgers memilih fokus pada perkembangan dirinya di FC Twente. Ia menikmati peran barunya sebagai pemain senior yang menjadi panutan.
“Saya bangga bisa membantu tim dan para pemain muda, baik sebagai pesepak bola maupun sebagai manusia. Saat ini semuanya berjalan dengan baik, dan saya bersyukur atas kesempatan ini,” tutupnya.
Hilgers tidak hanya menjadi andalan FC Twente, tetapi juga harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Perannya sebagai pemimpin di lapangan dan sikap rendah hatinya membuatnya menjadi figur yang inspiratif bagi banyak orang.