News

Ditopang Tiga Faktor, Peluang Etho Menjadi Cawapres Kian Kuat

Peluang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Etho) menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024  dinilai kian kuat ketimbang tokoh-tokoh lainnya. Menurut pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, setidaknya ada tiga faktor yang membuat Etho semakin berpotensi menjadi cawapres.

Faktor pertama, Etho merupakan bagian dari keluarga besar organisasi Islam terbesar di dunia dan di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Ray, status anggota kehormatan Banser sebagai keluarga besar NU tidak dapat dipungkiri memberikan nilai tambah bagi Etho untuk maju sebagai cawapres. Terlebih, ia juga pernah mengemban peran penting sebagai Ketua Steering Committee Panitia Hari Lahir Ke-100 NU.

“Berkat campur tangan orang nomor satu di Kementerian BUMN itu, berbagai rangkaian acara peringatan Hari Lahir Ke-100 NU terselenggara dengan meriah di berbagai daerah. Ya, anggap menjadi bagian dari keluarga besar NU, jadi Ketua Panitia Hari Lahir NU yang ke 100,” kata Ray dalam keterangannya, Rabu (25/1/2023).

Faktor kedua, kata Ray menjelaskan,  Etho juga mampu menuai dukungan suara yang banyak secara nasional lantaran berstatus sebagai menteri. Ray memandang Etho merupakan sosok pemimpin di tingkat pusat yang paling menonjol lantaran mampu menyita perhatian masyarakat berkat kinerja apik di Kementerian BUMN. Selain itu, menjadi menteri terbaik dan andalan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Berbagai program yang dikeluarkan oleh Erick Thohir di Kementerian BUMN mampu menjangkau seluruh masyarakat di Indonesia. Di antaranya, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Mekaar, serta Makmur dan Solusi Nelayan,” ujar Ray memaparkan.

Ray menilai, berbagai program itu terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, faktor terakhir atau ketiga, Ray merupakan merupakan figur menonjol dari luar Pulau Jawa.

“Selain itu, untuk kelompok agamawan, kelompok non-Jawa, Erick adalah figurnya. Dia kan tokoh non-Jawa gitu, maksudnya, Jawa bukan etnik ya. Jawa artinya pengertiannya geografis (pulau),” kata Ray menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button