News

Dituding Dukung LGBT, Seruan Unsubscribe Podcast Deddy Corbuzier Trending di Twitter

Podcast Deddy Corbuzier, Close The Door menjadi perbincangan warga Twitter hari ini, Senin (9/5/2022). Ajakan untuk berhenti mengikuti kanal YouTube Deddy Corbuzier ramai digaungkan. Tagar #UnsubscribePodcastCorbuzier bahkan menjadi trending di Twitter Indonesia.

Penyebab ramainya ajakan itu terkait dengan podcast Deddy Corbuzier dituding mendukung LGBT dengan mengundang pasangan sejenis Ragil Mahardika dan Frederik Vollert yang tayang pada Sabtu (7/5/2022). Podcast Deddy Corbuzier tentang tutorial menjadi gay di Indonesia tersebut menuai kritik pedas.

Mungkin anda suka

Pantauan inilah.com, saat artikel ini ditulis kicauan tagar #UnsubscribePodcastCorbuzier masuk 3 besar tren yang banyak diperbincangkan dengan sebanyak 10 ribuan lebih kicauan.

Whatsapp Image 2022 05 09 At 20.12.50 - inilah.com
Trending Twitter

Bahkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengkritik promosi pasangan homo di podcast yang dibawakan Deddy Corbuzier. Dia mempertanyakan mengapa pemilik podcast malah mengundang pasangan homo untuk tampil di channel Youtube yang bisa diakses jutaan orang. Pasangan yang diberi panggung itu warga negara Indonesia dan warga Jerman.

“Saya masih menganggap LGBT itu ketidaknormalan yang harus diobati bukan dibiarkan dengan dalih toleransi. Meskipun itu bawaan lahir bukan itu kodratnya. Manusia itu yang normal adalah laki berpasangan dengan perempuan begitu juga sebaliknya,” ucap Kiai Kholil.

Oleh sebab itu, warganet meramaikan tagar #UnsubscribePodcastCorbuzier untuk memperingatkan Deddy Corbuzier. Menurut warganet, Deddy Corbuzier kini tak lagi membuat konten untuk smart people, melainkan hanya memikirkan adsense semata.

“Not For Smart People But Sesat People #UnsubscribePodcastCorbuzier,” tulis akun @night**r

“Homo , lesbi, transjender, biseksual adalah agenda yang sedang dijalankan oleh sistem New World order. #UnsubscribePodcastCorbuzier,” timpal pemilik akun @suara***.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button