Diundang Rapat tak Datang, Apple Inc hanya Omon-omon Mau Investasi Rp16 Triliun di Indonesia


Ternyata, komitmen investasi dari Apple Inc ke Indonesia yang nilainya mencapai US$1 miliar atau setara Rp16 triliun, hanya omon-omon alias tak serius. Otomatis, larangan penjualan iPhone 16 tak akan dicabut.

Disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, tidak benar jika Apple membuka preorder iPhone 16 per Jumat (20/12/2024). Bantahan ini terkait kabar pemerintah Indonesia telah menerima proposal investasi dari Apple Inc sebesar US$1 miliar.

Menperin Agus, mengaku sebaliknya, belum menerima proposal investasi US$1 miliar dari Apple Inc. Artinya, larangan penjualan iPhone 16 untuk Apple masih berlaku.

“Sampai hari ini kami belum terima. Jadi kita memberikan izin berdasarkan apa? Karena dokumen resminya terhadap rencana mereka belum kita terima,” kata Menperin Agus, Jakarta, dikutip Sabtu (21/12/2024).

Sejatinya, kata politikus Senior Partai Golkar ini, pemerintah sudah mengundang Apple Inc untuk melakukan pertemuan negosiasi sejak sepekan yang lalu. Akan tetapi, sampai kini belum ada jawaban apapun dari pihak Apple.

“Jangankan untuk jawaban proposal resmi, jawaban untuk menghadiri rapat dari undangan rapat yang kami sudah kirim juga itu belum ada kabarnya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Menperin Agus mengaku masih menunggu perwakilan Apple Inc untuk membicarakan ihwal rencana investasi Apple Inc. Ada tiga pendekatan bagi Apple kalau serius ingin menjual produknya di Indonesia. Yakni, skema hardware, software, dan inovasi.

“Masing-masing itu ada perhitungannya termasuk kalau Apple memutuskan untuk melanjutkan skema yang ketiga, skema inovasi, termasuk kalau Apple memutuskan untuk tidak membangun pabrik fasilitas produksi di Indonesia, kita bisa tetap menggunakan skema ketiga,” katanya.

Lebih jauh, Agus Gumiwang juga menegaskan pembangunan pabrik Apple di Indonesia untuk keuntungannya. Pasalnya, tanpa membangun pabrik di Indonesia, Apple akan terus melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia.

“Jadi kalau menurut pandangan saya, untuk apa sih Apple harus setiap tiga tahun melakukan memberikan atau menyampaikan proposal baru pada pemerintah setiap tiga tahun, mereka harus negosiasi dengan pemerintah setiap tiga tahun, itu nilai yang harus dinegosiasikan juga,” tutupnya.

Janji Manis Apple Inc

Dikabarkan, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS) itu, menyampaikan niat membangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Perusahaan ini diperkirakan menyerap seribu tenaga kerja.

Proposal investasi senilai Rp16 triliun tersebut mencakup pembangunan fasilitas manufaktur di Indonesia, termasuk pabrik produksi AirTag di Batam. Pabrik ini nantinya akan mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja pada tahap awal dan diharapkan dapat memenuhi 20 persen produksi AirTag global di masa depan.

Pemilihan Batam sebagai lokasi pabrik karena statusnya sebagai kawasan perdagangan bebas, yang memberikan pembebasan pajak dan bea masuk bagi perusahaan yang beroperasi di sana. Di samping itu, lokasinya yang strategis hanya sekitar 45 menit perjalanan feri dari Singapura, menjadi pertimbangan utama.

Jika itu terlaksana, Apple diberikan izin jual ponsel pintar keluaran teranyarnya, yakni iPhone16 di Indonesia.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pun setuju untuk menerima proposal investasi Apple Inc senilai US$1 miliar. Bahkan, Presiden Prabowo mendesak menteri terkait di Kabinet Merah Putih (KMP) untuk mengupayakan investasi yang lebih besar lagi dari Apple Inc.