Dewan Keamanan (DK) PBB mengaku sangat prihatin dengan keputusan Taliban yang tidak mengizinkan siswi sekolah menengah di Afghanistan untuk bersekolah.
DK meminta penguasa Afghanistan itu agar segera membuka kembali sekolah bagi kaum perempuan.
“Anggota Dewan Keamanan… kembali menegaskan hak atas pendidikan bagi seluruh warga Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” tulis pernyataan DK PBB yang dikutip Reuters, Senin (28/3/2022).
Pekan lalu, Taliban mengurungkan pengumuman bahwa sekolah menengah atas (SMA) akan dibuka bagi para siswi. Menurutnya, sekolah hanya akan dibuka setelah ada hukum Islam yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Secara tiba-tiba AS membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha, Qatar, yang akan membahas isu ekonomi utama lantaran keputusan tersebut, kata pejabat AS pada Jumat pekan lalu (25/3/2022).
DK PBB meminta Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, agar terlibat dengan pemangku kepentingan dan otoritas Afghanistan terkait mengenai isu tersebut dan kembali melaporkan perkembangannya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)