News

DMI Harap 5 Tahun ke Depan Tak Ada Lagi Buta Aksara Al Quran

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin berharap semua umat Islam di Indonesia bisa membaca dan menulis Al Quran dalam lima tahun ke depan.

Pasalnya, berdasarkan riset menyatakan 60 persen masyarakat Indonesia yang beragama Islam tidak bisa membaca Al Quran.

“Kita punya harapan lima tahun bisa terselesaikan,” ujarnya kepada Inilah.com.

Buntut dari hasil riset sejumlah organisasi pemuda Islam yang menyatakan 60 persen umat Muslim di Indonesia masih belum bisa membaca dan menulis Al Quran.

Hingga muncullah Yayasan Indonesia Damai Mengaji.

Tujuannya adalah mensyiarkan pembelajaran Al Quran kepada masyarakat yang masih buta aksara Al Quran.

Bahkan syiar itu sudah berjalan hampir satu tahun yang selanjutnya akan dilakukan riset ulang.

“Dalam satu tahun insya allah kita akan riset ulang, bulan depan kita akan riset apakah ada perubahan,” jelasnya.

Dirinya mencontohkan salah satu daerah yang menjalankan pengentasan buta aksara Al Quran yakni Sumatra Selatan (Sumsel).

Saat ini tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis Al Quran di wilayah tersebut.

“Di Sumsel yang tadinya 18 persen buta aksara, sekarang sudah zero. Semua sudah bisa baca Al Quran, di Sumsel satu provinsi,” katanya.

Menurutnya semua itu bisa terwujud tak lepas dari dukungan pemerintah setempat. “Karena pemerintahnya, gubernurnya, para bupatinya yang bergerak,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button