Sejumlah dokter bedah ortopedi dari Indonesia baru saja menyelesaikan program pelatihan khusus di Korea Selatan untuk mempelajari teknologi bedah tulang belakang minimal invasif, L’DISQ.
Program ini diselenggarakan oleh Daewoong Group melalui dua afiliasinya, CGBio dan Innosys, yang bertujuan untuk mentransfer teknologi medis canggih kepada tenaga medis Indonesia guna meningkatkan kualitas pengobatan penyakit tulang belakang di Tanah Air.
L’DISQ adalah perangkat perawatan nyeri tulang belakang inovatif yang dikembangkan oleh Innosys. Alat ini dirancang untuk mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri kaki yang disebabkan oleh herniasi diskus, dengan prosedur minimal invasif yang memungkinkan pemulihan lebih cepat dibandingkan dengan metode operasi tradisional.
Para dokter Indonesia berkesempatan mempelajari cara kerja L’DISQ melalui pengamatan langsung pada prosedur bedah di Rumah Sakit Hando, salah satu rumah sakit terdepan di Korea Selatan yang dikenal dalam penanganan masalah tulang belakang.
L’DISQ adalah perangkat pertama di dunia yang secara khusus dirancang untuk menangani nyeri tulang belakang yang disebabkan oleh herniasi diskus.
Teknologi ini bekerja dengan memasukkan kanula tipis ke dalam kulit, dan jarum diarahkan ke area diskus yang bermasalah. Dengan energi plasma frekuensi tinggi, jaringan diskus yang rusak dapat diangkat secara selektif tanpa operasi besar.
CEO Innosys, Ju-mi Chung, mengatakan bahwa program pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berbagi inovasi teknologi medis dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.
“Kami sangat senang bisa memberikan kesempatan kepada para dokter Indonesia untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang teknologi minimal invasif yang bisa menjadi solusi bagi pasien yang menderita nyeri tulang belakang kronis,” ujar Ju-mi dalam siaran persnya, Sabtu (14/9/2024).
Melalui program ini, para dokter Indonesia tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis tentang penggunaan L’DISQ, tetapi juga kesempatan untuk menyaksikan penerapan langsung teknologi ini pada pasien yang membutuhkan.
Salah satu keunggulan L’DISQ adalah kemampuannya dalam memberikan solusi bagi pasien yang sebelumnya memerlukan operasi besar, namun kini dapat memperoleh perawatan tanpa melalui prosedur invasif yang kompleks.
Wakil dari CGBio, Hyunseung Yu, menambahkan bahwa kolaborasi dengan dokter Indonesia ini merupakan bagian dari upaya Daewoong Group untuk meningkatkan kualitas pengobatan di Indonesia.
“Kami berharap teknologi ini dapat diterapkan dengan baik di Indonesia, sehingga lebih banyak pasien bisa merasakan manfaat dari perawatan tulang belakang yang lebih efisien dan efektif,” kata Hyunseung.
Daewoong Group, melalui CGBio dan Innosys, telah berperan aktif dalam meningkatkan standar medis di Indonesia. Selain menyediakan program pelatihan bagi tenaga medis, perusahaan ini juga telah memperkenalkan berbagai produk medis unggulan seperti botulinum toksin dan perawatan untuk gangguan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Langkah ini menunjukkan komitmen Daewoong Group untuk memperkuat sektor kesehatan di Indonesia dengan inovasi-inovasi terbaru di bidang medis.
“Dengan adanya program pelatihan dan transfer teknologi ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan tulang belakang di Indonesia serta memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat,” kata Ju-mi Chung.