Presiden AS Donald Trump mengancam Iran akan dibom jika tidak membuat kesepakatan dan tetap mengembangkan senjata nuklirnya. Tidak jelas apakah ancaman Trump melakukan pengeboman menggunakan pesawat AS atau dalam operasi yang dikoordinasikan dengan Israel.
“Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman,” ungkap NBC News mengutip pernyataan Donald Trump kepada salah satu korespondennya dalam sebuah wawancara pada Sabtu (29/3/2025) malam. Trump juga mengatakan, bahwa ia juga mengancam akan menghukum Iran dengan apa yang disebutnya “tarif sekunder.”
Bahasa yang digunakan Trump merupakan penajaman dari komentarnya beberapa hari sebelumnya bahwa jika Teheran menolak untuk menegosiasikan perjanjian nuklir baru, hal-hal buruk akan terjadi pada Iran.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan kepada Politico akhir bulan lalu bahwa untuk menghentikan program nuklir Iran sebelum dijadikan senjata, opsi militer yang dapat diandalkan harus tersedia.
Para analis mengatakan Iran mungkin hanya tinggal beberapa minggu lagi untuk memproduksi senjata nuklir yang siap dikirim – meskipun Teheran membantah sedang membangun senjata semacam itu.
Pada 2018, Trump menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian untuk mencabut sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya. Sekarang, dalam masa jabatan keduanya, ia mengatakan terbuka untuk pembicaraan mengenai kesepakatan baru yang dapat mengurangi risiko eskalasi militer.
Trump mengungkapkan pada awal Maret bahwa ia telah mengirim surat yang mengusulkan pembicaraan tersebut kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Sementara itu, ia terus melanjutkan program “tekanan maksimum” dengan sanksi tambahan dan ancaman tindakan militer.
Teheran, yang sangat curiga terhadap pemerintah AS setelah Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir awal, telah menolak untuk bernegosiasi langsung dengan Washington. Menurut NBC, Trump juga mengatakan pejabat AS dan Iran sedang “berbicara,” tetapi dia tidak memberikan rincian.
Sementara itu, Pemimpin Revolusi Islam dan Republik Islam Iran Sayyed Ali Khamenei mengeluarkan peringatan keras pada hari Senin (31/3/2025), yang menyatakan bahwa entitas mana pun yang merencanakan tindakan permusuhan terhadap Iran akan menghadapi respons yang keras dan setara.
Sayyed Khamenei juga menekankan bahwa setiap upaya untuk memicu perselisihan internal akan menghadapi perlawanan tegas dari rakyat Iran, sebagaimana telah ditunjukkan di masa lalu.
Sementara Panglima Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam sebuah wawancara untuk Al Mayadeen memperingatkan kekuatan asing mana pun yang berusaha merugikan kepentingan Iran. Ia juga mengungkapkan bahwa Iran akan mengambil sikap tegas untuk melindungi hak-haknya.
Laksamana Alireza Tangsiri, komandan pasukan angkatan laut di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, memperingatkan pihak asing agar tidak mengancam kepentingan Iran. “Jika pihak asing mencoba menyerang kita, menekan kita, atau membahayakan kepentingan kita, kita akan melawan mereka dengan kekuatan penuh.” Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa Iran tidak menginginkan perang tetapi akan menanggapi dengan tegas setiap agresi.