Tak menunggu waktu lama bagi Donald Trump untuk ‘membayar utang’ ke Elon Musk karena sudah mendukungnya mati-matian dalam Pilpres AS 2024.
Pada awal pekan ini, saham Tesla naik 5 persen setelah Bloomberg melaporkan tim transisi Trump berencana menelurkan regulasi terkait mobil otomatis.
Laporan tersebut mengemuka beberapa hari setelah Trump menunjuk Musk sebagai pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah atau Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga baru yang berfungsi untuk membedah birokrasi pemerintah, memangkas regulasi yang berlebihan, menghapus anggaran yang tidak bermanfaat, serta melakukan restrukturisasi lembaga-lembaga federal.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/11/2024), tim transisi Trump mencari beberapa pemimpin kebijakan untuk sektor transportasi dalam mengembangkan kerangka regulasi mobil otomatis, berdasarkan keterangan sumber dalam yang familiar dengan isu tersebut.
Bulan lalu, Musk mengkritik proses birokrasi perizinan mobil otomatis yang berbeda di setiap negara. Ia mengatakan proses berlipat tersebut sangat merepotkan.
Kritik itu ia sampaikan beberapa pekan setelah meluncurkan taksi otomatis (robotaxi) Cybercab yang sama sekali tak memiliki setir dan pedal. Ia menargetkan produksinya dimulai pada 2026 mendatang.
“Regulasi federal yang disatukan akan memudahkan proses perizinan mobil otomatis, sehingga Tesla bisa menggenjot pengujian pengemudi tanpa awak (FSD) miliknya,” kata analis di Quilter Cheviot, Mamta Valencha, dikutip dari Reuters, Selasa.
FSD yang telah dikembangkan Tesla selama 4 tahun terakhir juga tengah menghadapi investigasi dari pemerintah. Hal ini menyusul beberapa kasus kecelakaan terkait sistem tersebut, termasuk tabrakan fatal pada 2023 lalu.
Kemenangan Trump terbukti berbuah manis bagi bisnis mobil Musk. Valuasi Tesla tembus US$1 triliun usai Trump terpilih sebagai Presiden AS yang baru. Sahamnya sejauh ini sudah naik 28 persen sejak 5 November lalu.
Investor berharap kedekatan Musk dengan Gedung Putih akan memuluskan jalan bisnis Tesla di masa depan.
Musk merupakan salah satu pendukung militan Trump. Pendiri Tesla dan SpaceX, sekaligus pemilik platform media sosial X itu telah menggelontorkan sekitar US$130 juta untuk mendukung kampanye Trump.
Sebelum Trump dinyatakan menang, Musk juga sudah mengumbar keinginannya untuk bekerja dengan Trump dalam memangkas pengeluaran pemerintah. Dan kini, semuanya bak gayung bersambut.
Musk menghabiskan malam pemilihan dengan Trump di klubnya Mar-a-Lago di Florida. Kala itu, Trump memang telah mengatakan bahwa ia akan menunjuk Musk sebagai ‘raja efisiensi’ pemerintahannya. Tesla, SpaceX, Neuralink, dan Musk saat itu tidak menanggapi permintaan komentar dari wartawan.
Tim kampanye Trump menyebut Musk sebagai ‘pemimpin industri yang muncul sekali dalam satu generasi’ dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa birokrasi federal yang rusak tentu akan mendapat manfaat dari ide dan efisiensinya.